Jumat, 3 Oktober 2025

Singapura Protes KRI Usman Harun

Marty Ajak Menlu Singapura Bicara Soal KRI Usman-Harun

Menlu Marty Natalegawa menegaskan pada waktunya Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI akan memberikan penjelasan

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
VITALIS YOGI TRISNA
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa melakukan jumpa pers terkait hubungan diplomatik Indonesia-Australia di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013). Hal ini dilakukan terkait dugaan penyadapan telepon yang dilakukan oleh Pemerintah Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa pejabat dalam negeri. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa menegaskan pada waktunya Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI akan memberikan penjelasan perihal penamaan kapal perang Indonesia (KRI) Usman-Harun yang diprotes Singapura.

"Untuk digaris bawahi sekali lagi bahwa pemerintah dalam berbagai kesempatan berbagi informasi mengenai latar belakang kapal perang kita dan sama sekali tidak menunjukkan sikap tidak bersahabat kepada siapapun juga terlebih lagi pada Singapura," kata Marty di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Menurut Marty, pemerintah Indonesia secara prinsipil konsisten dengan keputusan terlebih dengan penamaan kapal ini disaat yang sama akan mengelolanya dengan baik sehingga tidak membawa dampak yang tidak diinginkan.

"Saya kira ini bukan sifatnya bukan peringatan (dari Singapura). Jangan menambahkan masalah seperti yang lain.
Sebenarnya tidak ada peringatan dan kita tidak mendengar pernyataan seperti itu yang ada memang pernyataan dari pemerintah Singapura tentang sikap Singapura," kata Menlu.

Sama seperti Singapura, Marty menegaskan Indonesia pun memberikan pernyataan.

"Jadi komunikasi sudah berjalan terus. Kami berkomunikasi dengan menteri luar negeri Singapura dan kami yakin menteri pertahanan juga melakukan hal yang sama," katanya.

Dijelaskan sikap Indonesia prinsipil tegas lugas tapi juga terukur dalam arti kita tidak bermaksud menunjukan ketidakbersahabatan Singapura.

"Mungkin ini sikap perbedaan pandangan tentang sejarah dimasa lalu dan dimasa saat ini. Jadi negara yang bersahabat pun kadangkala berbeda pandangan tapi kita bisa mengelola dengan baik," kata Marty.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved