Moeldoko: Rambut Cepak Belum Tentu TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta semua pihak tidak langsung menuding rambut cepak dengan personel TNI.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta semua pihak tidak langsung menuding rambut cepak dengan personel TNI. Moeldoko menyatakan hal itu ketika ditanya awak media soal perusakan pos polisi.
Kepolisian menyatakan pengrusakan pos polisi kemarin pria bercirikan rambut cepak. "Rambut cepak jadi model. Apalagi badan tegap," kata Moeldoko di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Moeldoko kembali meminta semua pihak tidak menuduh pihaknya melakukan pengrusakan pos polisi.
"Terlalu mesimplikasi situasi. Jangan biasakan buat stigma seperti itu tidak bagus," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, titik terang didapatkan kepolisian terkait perusakan dua pos lantas dini hari tadi, Minggu (9/2/2014) di Jl Trunojoyo dan Senayan, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menuturkan ternyata ada peristiwa pemicu yang terjadi di perempatan Kuningan, Jakarta Selatan pukul 22.30 WIB.
Saat itu pukul 22.30 WIB, anggota lantas menghentikan arus lalin karen akan lewat rombongan Wapres. Dan ada pengendara roda dua berambut cepak yang berboncengan nyelonong kemudian dihentikan anggota Lantas.
"oleh anggota di lapangan, pengendara motor itu dijelaskan jalan ditutup karena rombongan Wapres. Tapi pengendara itu malah menjawab "Kamu ga kenal saya? " kemudian orang yang bonceng turun memukul anggota lantas hingga jatuh," tutur Rikwanto pada Tribunnews.com.
Melihat peristiwa itu, rekan anggota lantas lainnya yang tidak jauh dari lokasi mendatangi pembonceng tersebut untuk melerai. Tapi pengendara motor malah memuku anggota lantas dan terjadi saling pukul.
Saat peristiwa saling pukul antara anggota lantas dengan pengemudi motor. Datang Danton Lantas, Ipda Kardi melerai dan membubarkan. Pembonceng tidak terima dan berteriak : Awas kamu ! Saya tidak terima ! ! Tunggu saya ! Saya akan datang dengan pasukan !!!
Hingga akhirnya pukul 23.00 WIB di depan Kedubes Malaysia ada mobil mogok jenis Avanza yang dikerubuti laki-laki berjumlah 20 orang.
"Saat itu kebetulan ada Patroli Polsek Setiabudi lewat kemudian berhenti untuk menanyakan ada apa, namun langsung disambut dengam lemparaan batu ke kendaraan Patko. Dan meminta bantuan dari Patko lainnya sambil buang tembakan keatas," tegas Rikwanto.
Letusan tembakan peringatan tersebut membuat 20 laki-laki melarikan diri. Serta pukul 01.20 WIB, ada laporan dari anggota kelompol sadar kamtibmas yang melapor ke polsek Kebayoran Baru kalau terjadi pengrusakan pospol Tronojoyo dan Senayan.