Konvensi Demokrat
Dino Bakal Pangkas Birokrasi Investasi
Dino Patti Djalal mengatakan ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang mudah dalam melakukan pengembangan di dunia usaha.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Peserta konvensi capres Partai Demokrat, Dino Patti Djalal mengatakan ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang mudah dalam melakukan pengembangan di dunia usaha. Menurut dia, saat ini iklim usaha di Indonesia tidak mendukung proses investasi.
"Iklim usaha yang tidak kondusif karena perizinan yang rumit, oknum aparatur negara yang seringkali melakukan pungutan liar, infrastruktur yang buruk seperti jalan rusak harus segera diselesaikan," kata Dino di Hotel Harris, Bandung, Rabu (5/2/2014).
Dino menuturkan, berdasarkan data World Bank, saat ini Indonesia menjadi negara ke-120 dari 128 negara yang paling sulit dalam perizinan usaha. Selain itu menurutnya, Indonesia harus ramah pada investasi dan pentingnya mengembangkan sektor manufaktur.
"Dalam 10 tahun terakhir kita dimanjakan oleh komoditas yang 'booming' seperti karet. Akibatnya perkembangan sektor manufaktur sangat kecil. Sekarang kita harus mengembangkan sektor manufaktur," tuturnya.
Pembangunan ekonomi yang hendak dicapai, menurut Dino, harus ditekankan pada tiga hal, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan, dan tingginya kualitas hidup.
"Macet dan polusi membuat kualitas hidup menurun. Ini harus diselesaikan segera agar kualitas hidup kita bisa meningkat," ucapnya.