Jumat, 3 Oktober 2025

Sindikat Narkoba Internasional Anggap Indonesia Pasar Menguntungkan

adanya pengungkapan sindikat narkoba yang dilakukan oleh polisi maupun BNN merupakan suatu indikasi Indonesia sebagai produsen narkoba

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN/GANI KURNIAWAN
MUSNAHKAN GANJA - Diresnarkoba Polda Jabar Komisaris Besar Ermi Widyatno (kanan) bersama jajarannya dan salah seorang tersangka memperlihatkan bantalan ganja yang akan dimusnahkan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (16/1). Pada acara tersebut barang bukti ganja seberat 329 kilogram dimusnahkan dengan cara dibakar, yang merupakan hasil pengungkapan Diresnarkoba Polda Jabar di Kabupaten Bogor dengan tersangka Alex dan Endang pada 12 Oktober 2013. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan meningkatnya jumlah pengguna narkoba di Indonesia berimplikasi pada meningkatnya pasokan narkotika ke dalam negeri.

"Indonesia yang dulunya hanya sebagai negara transit, sekarang jadi negara tujuan. Ini dinilai sindikat internasional sebagai pasar narkoba yang mengutungkan," ucap Sutarman,Minggu (26/1/2014) di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Dijelaskan Sutarman, adanya pengungkapan sindikat narkoba yang dilakukan oleh polisi maupun BNN merupakan suatu indikasi Indonesia sebagai produsen narkoba.

Dari pengungkapan yang ada, indikasi jaringan narkoba di Indonesia merupakan jaringan internasional, seperti jaringan China-Malaysia-Indonesia, Iran-Indonesia, Nigeria-Indonesia, Belanda-Indonesia, serta Philipina-Hongkong-Indonesia.

"Indonesia punya banyak pintu masuk untuk jaringan internasional. Baik yang legal ataupun tidak. Banyak pelabuhan tikus yang bisa digunakan. Ini jadi tantangan aparat hukum untuk melakukan penindakan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved