Minggu, 5 Oktober 2025

Banjir Jakarta

Peserta Konvensi Sebut Bencana karena Salah Tata Kelola Lingkungan

Ali Masykur Musa menilai hal ini terjadi karena adanya perubahan iklim dan kesalahan tata kelola lingkungan.

Editor: Gusti Sawabi
Warta Kota/Henry Lopulalan
Suasana Gang Arus Jalan Dwi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2014) yang tempat tinggal mereka direndam air Ciliwung dari 0,5- 2 meter. Walaupun air semakin tinggi tidak membuat warga pindah ke pengungsiaantapi betahan dengan mengunakan perahu sederhana sebagai trampotasinya. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta Konvensi Demokrat Ali Masykur Musa ikut angkat bicara mengenai bencana banjir yang melanda Indonesia. Ali menilai hal ini terjadi karena adanya perubahan iklim dan kesalahan tata kelola lingkungan.

"Kasus (banjir) Jakarta dan Manado, karena kesalahan pengelolaan di hulu," kata Ali di Jakarta, Minggu (19/1/2014).

Ia mengatakan pengalihan lahan produktif dan hutan berjalan sangat cepat. Menurut data, ali mengatakan setiap tahunnya sekitar 175ribu hektar lahan hutan beralih fungsi menjadi pertambangan dan perkebunan. Sedangkan alih fungsi lahan produktif mencapai 120 ribu hektar per tahun.

"Ini harus diperbaiki dari hulu ke hilir. Audit BPK menyebutkan moratorium lahan hutan atau non hutan, hentikan pemberian izin untuk pertambangan di daerah serapan," katanya.

Selain itu, Ali meminta aturan ditegakkan karena pengalihan fungsi bisa dikatakan korupsi. "Menghancurkan ekosistem itu korupsi di hulu," ujarnya.  

 

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved