Kasus Hambalang
Yulianis Kesal Dituding Aneh oleh Abraham Samad Soal Aliran Dana Ibas
Mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis kecewa berat dengan Ketua KPK Abraham Samad yang menyebutnya aneh.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis kecewa berat dengan Ketua KPK Abraham Samad yang menyebutnya aneh. Yulianis justru menyebut KPK yang aneh kalau terus menutup-nutupi isi BAP-nya yang menyebut ada aliran dana untuk Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas pada Kongres Partai Demokrat tahun 2010.
"Kalau berkata jujur apa adanya dianggap aneh, saya memang aneh karena semut mau ngelawan raksasa. Tapi lebih aneh lagi kalau KPK menutup-nutupi apa yang sudah saya tuangkan dalam BAP," ujar Yulianis dalam perbincangan dengan Tribunnews.com.
Sebelumnya Abraham Samad mengatakan bahwa Yulianis tidak pernah menyebut nama Ibas, selama pemeriksaan di KPK. Atas dasar itu, KPK tidak pernah memanggil putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudoyono itu.
"Yulianis itu orang aneh. Kalau dia diperiksa di KPK dia tidak pernah menyebut nama ini (Ibas), ini terus terang saja. Kalau dia sebut kita sudah panggil orang ini (Ibas). Ini yang harus di clear kan supaya tidak salah paham," kata Abraham.
Dan jika ada keterangan Yulianis yang menyebut Ibas menerima 200 ribu dolar AS, bagi Abraham, keterangan itu juga tidak bisa berdiri sendiri. KPK perlu mengumpulkan alat bukti lain, agar keterangan Yulianis bisa sinergis dan menjadi dasar yang cukup untuk memanggil Sekjen Partai Demokrat itu.
Kendati demikian, dalam waktu dekat KPK akan memanggil Yulianis untuk dimintai keterangannya soal penyebutan nama Ibas. Bila terbukti, KPK akan memanggil Ibas. "Kita akan panggil kembali yuliansi, dan (kalau) dia nyatakan keterlibatan ibas, kita panggil Ibas. Saya sebenarnya tidak mau buka ini karena prosedur penyidikan," terangnya.
Yulianis mengaku sudah menjelaskan perihal dana untuk Ibas dalam BAP saat diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. "Waktu itu saya sudah diperiksa dan saya sebutkan ada dana itu (untuk Ibas) ketika diperiksa sebagai saksi untuk AU (Anas Urbaningrum)," jelas Yulianis.
Yulianis juga meminta Ketua KPK Abraham Samad bertanya lebih dulu kepada penyidiknya sebelum membuat pernyataan yang justru membingungkan masyarakat.
Usai diperiksa di Pengadilan Tipikor beberapa waktu lalu, Yulianis mengakui bahwa Ibas memang mendapatkan uang sebesar 200 ribu dolar AS saat Kongres Partai Demokra di Bandung Tahun 2010.
"Benar, uang 200.000 dollar AS kepada Ibas itu terkait kongres (Partai Demokrat) di Bandung. Saya yakin," kata Yulianis ketika itu.
Yulianis yang tak lain mantan anak buah Nazaruddin itu juga yakin, mengaku memiliki catatan keuangan termasuk ada nama Ibas dalam catatan keuangan yang disimpan di komputer pribadi dan laptopnya yang semuanya telah disita KPK.