Senin, 29 September 2025

Kasus Century

Samad: Asal Tervalidasi, KPK Tak Ragu Tetapkan Wapres Jadi Tersangka

Samad mengatakan penetapan tersangka pada mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya bukan lah akhir dari penanganan kasus Century.

DANY PERMANA
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad meninggalkan ruangan setelah gagal menggelar konferensi pers mengenai pemeriksaan Wakil Presiden RI, Boediono terkait skandal Bank Century, di Auditorium KPK, Jakarta selatan, Senin (25/11/2013). Konferensi pers tersebut urung terlaksana karena wartawan melakukan aksi walk out akibat ketidak transparanan informasi mengenai pemeriksaan Boediono pada 23 November 2013 lalu di Kantor Wapres. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan penyelesaian kasus dana talangan Bank Century hampir memasuki tahapan final.

Dalam pemaparannya di acara Refleksi Akhir Tahun Pekan Politik Kebangsaan, di kantor International Confrence of Islamic Scholars (ICIS), di Matraman, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2013), Samad mengatakan penetapan tersangka pada mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya bukan lah akhir dari penanganan kasus Century, melainkan awal babak baru.

"Karena KPK lagi concern untuk mendalami, untuk membongkar siapa aktor intelektual dari kasus Century," katanya.

Ia mengakui kasus tersebut ditangani tidak secepat yang masyarakat harapkan. Namun dalam mengungkap kasus KPK membutuhkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan di persidangan. Selain itu untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka KPK pun membutuhkan dua alat bukti.

"Karena kita bicara masalah hukum, dan alat bukti inilah yang harus divalidasi, disempurkankan. Agar kasus bisa sampai ke pengadilan. KPK tidak punya beban psikologis maupun teknis untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, walaupun itu presiden atau wakil presiden, kami tidak pernah ragu-ragu. Yang penting kita bisa validasi," tambahnya.

Dalam kesempatan itu Abraham Samad juga meminta masyarakat untuk memantau kinerja KPK, dan mengingatkan KPK bila terjadi suatu kesalahan.

"Karena KPK bukan malaikat yang bisa saja salah, kami butuh kritikan agar kasus Century tidak hilang ditelan angin," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan