Jumat, 3 Oktober 2025

Kepala SKK Migas Ditangkap

KPK Bisa Saja Periksa Ibas

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku terbuka peluang pihaknya memanggil Edhi Baskoro Yudhoyono

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
Bangka Pos/Resha Juhari
Vice Editor in Chief Bangka Pos Group, Vovo Susatio (kanan) menerima cendera mata yang diberikan oleh Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono saat berkunjung ke Kantor Redaksi Bangka Pos Group, di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (29/11/2013). Selain menghadiri Rakerda Partai Demokrat Bangka Belitung, putra Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono yang biasa disapa Ibas tersebut berkunjung ke Bangka Belitung untuk menghadiri sejumlah agenda seperti meresmikan Graha Yudhoyono dan mengunjungi pabrik kerupuk. BANGKA POS/RESHA JUHARI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku terbuka peluang pihaknya memanggil Edhi Baskoro Yudhoyono terkait penyidikan dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Menurut Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, pemanggilan dimungkinkan selama ada fakta hukum di persidangan.

"Fakta hukum di persidangan pasti akan di-follow up," kata Adnan di kantor KPK, Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Nama Ibas, sapaan Edi Baskoro Yudhoyono sendiri muncul dalam berita pemeriksaan Deviardi. Bahkan, Ketua Majelis Hakim yang memimpin sidang Simon Gunawan Tanjaya sempat menayakan ihwal BAP tersebut kepada Ardi.

Adnan mengaku belum bisa memastikan kapan Ibas dipanggil. Sebab, kata dia, butuh waktu buat mengurai semua keterangan dan fakta hukum yang muncul dalam persidangan.

"Itu tentu saja butuh waktu, jadi sabar saja," ujarnya.

Adnan pun menekankan KPK tak mungkin membiarkan kesaksian yang sudah muncul dibiarkan begitu saja. Sebab jika didiamkan, kata dia, hal itu akan berdampak buruk terhadap KPK.

"Kita sudah punya preseden, dan rasanya nggak mungkin tidak dilakukan, karena sudah diungkap ke publik dan itu sudah menjadi sesuatu yang kalau nggak kita lakukan, berarti KPK apa ya, ya begitulah," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved