Ke Jepang, Menkop Bernostalgia Saat Jadi Anak Magang
Saat kunjungan kerja ke Jepang, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan mengaku seperti bernostalgia ke tahun 1973
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat kunjungan kerja ke Jepang, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan mengaku seperti bernostalgia ke tahun 1973. Pada tahun itu, Syarif mengaku masih sedang sibuk magang.
“Saya juga pernah mengalami magang di Jepang sekitar 1973. Jadi, saya merasakan apa yang tengah dirasakan para peserta magang dari Indonesia yang sekarang tengah berada di Jepang”, ujar Syarif, usai berdialog dengan para peserta magang dari Indonesia di Kojin Ltd, dalam siaran persnya, Rabu (20/11/2013).
Kojin merupakan perusahaan Jepang yang bergerak di produksi kompenen listrik dan juga telah mempunyai cabang di Indonesia di kawasan Jababeka MM 100.
Dalam kesempatan itu pula Menkop membakar semangat anak-anak dari Indonesia itu untuk tekun belajar dan bekerja.
“Saat magang dulu, saya sama sekali tidak pernah terpikir akan menjadi menteri seperti sekarang. Bukan tidak mungkin, dengan ketekunan dan kerja keras para peserta magang ini suatu hari nanti ada diantara mereka yang juga bisa menjadi menteri”,
kata Syarifuddin.
Menkop juga berbagi pengalaman dengan apa yang pernah dilaluinya di Jepang dulu. “Harus diakui bahwa kondisi magang sekarang ini jauh lebih bagus dan enak dibandingkan saya dulu. Saya pernah juga bermandikan oli saat menjadi pekerja di sebuah pabrik di Jepang. Itu bagian dari proses perjuangan yang harus tetap tertanam buat bekal masa depan kelak”, papar Menkop.
Selain mengunjungi putra bangsa yang tengah magang kerja di negeri tersebut, Menkop juga menerima anugerah Profesor Tamu (Kaukuin Kyoju) yang diserahkan langsung pimpinan Fukui Prefektural University. Profesor Tamu diberikan atas peranannya dalam mengembangkan wirausaha Indonesia melalui peningkatan hubungan kerjasama Indonesia dan Jepang.
Pada saat yang ama, Syarifuddin pun memberikan kuliah umum dengan tema "Developing SMEs and Supporting Technical Interns Entrepreneurship" di depan mahasiswa Jepang.
Syarifuddin pun menyambut baik keinginan Fukui Prefektural University untuk menjalankan program pertukaran pelajar, mahasiswa, dan dosen dengan Indonesia.