Calon Presiden
PKB Berwacana Duetkan JK-Mahfud MD
PKB membenarkan adanya usulan sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) mengusung Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membenarkan adanya usulan sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) mengusung Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden.
Abdul Malik Haramain, Wakil Sekretaris Jenderal PKB, mengatakan tidak menutup kemungkinan PKB akan menduetkan Jusuf Kalla dengan Mahfud MD pada Pemilu 2014.
Seperti diketahui, Mahfud juga memiliki peluang besar sebagai calon presiden yang akan diusung oleh PKB. "Bahkan kemungkinan dua figur itu bisa dipadukan atau dipaketkan," kata Malik ketika dihubungi wartawan, Selasa (29/10/2013).
Malik mengatakan pihaknya telah menyosialisasikan kedua figur tersebut. Hasilnya, keduanya memiliki akseptabilitas yang tinggi. Alasannya, publik menganggap JK dan Mahfud MD berpengalaman di legislatif maupun eksekutif.
"Bahkan Mahfud MD mampu menunjukkan reputasi baik ketika menjabat di MK. Dua-duanya juga dianggap relatif bersih, setidaknya dua-duanya belum pernah terjerat masalah hukum yang serius," ujarnya.
Namun, Anggota Komisi II DPR itu mengatakan PKB belum memutuskan secara final siapa pasangan yang akan diusung pada Pemilu 2014. Posisi DPP PKB masih melakukan inventarisasi nama-nama yang muncul.
"Komunikasi PKB dengan JK memang sudah lama terjalin, belakangan komunikasi itu lebih intensif," tuturnya.
Selain itu, Malik menilai JK dianggap
kompeten dan berpengalaman dalam mengelola negara. Mantan Wakil Presiden RI itu juga mampu berkomunikasi baik dengan elite NU.
"Karena itu nama JK memang sudah akrab di kalangan nahdliyin sejak lama," ujarnya.
Malik mengatakan hingga kini DPP masih terus membuka kemungkinan munculnya nama-nama calon presiden. PKB sedang mengukur sejauhmana akseptabilitas figur-figur itu terutama di kalangan nahdliyin.
"Saatnya nanti, setelah Pemilu 2014 kita akab bahas dan tentukan di forum resmi dan legitimasi. Mahfud MD selama sudah diterima di sebagian besar kalangan nahdliyin. Namun demikian, tetap nantinya kita bahas di forum resmi itu," imbuhnya.