Konvensi Demokrat
Pejabat Negara Peserta Konvensi yang tak Mundur Rugikan Demokrat
Ruhut menjelaskan, kandidat capres konvensi tidak perlu takut mundur sementara sebagai pejabat negara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruhut Sitompul mengaku mengusulkan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, agar kandidat Konvensi Calon Presiden, harus nonaktif lebih dulu sebagai pejabat negara.
"Aku sudah kasih masukan ke Pak SBY, tapi banyak teman-teman marah. Aku mau pejabat publik harus mundur dulu sementara," ujar Ruhut usai diskusi, 'Konglomerasi Media pada Pemilu 2014,' di Galeri Cafe, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2013).
Ruhut menjelaskan, kandidat capres konvensi tidak perlu takut mundur sementara sebagai pejabat negara. Toh, di setiap kementerian dan lembaga negara lain, sudah ada wakil menteri yang akan meng-handle tugasnya sampai April 2014.
Ketika dikonfirmasi apakah tidak merugikan citra Demokrat dengan sikap kandidat yang masih menjabat menteri tapi tak mau mengundurkan diri, diamini Ruhut yang juga anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat.
"Kalau itu memang aku takutkan, dan itu aku waspadai betul. Makanya, pejabat negara, mau menteri dan Ketua DPR, yang maju jadi kandidat lebih baik mundur. Lihat Pak JK sebagai Ketua Palang Merah Indonesia dan Pak Prabowo, tetap bagus pollingnya," papar Ruhut.
Kandidat Konvensi Capres Demokrat diikuti Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
Dari 11 kandidat, beberapa memegang jabatan publik, antara lain Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, serta anggota BPK Ali Masykur Musa. (*)