Konvensi Demokrat
SBY Wejangi 11 Kandidat Capres agar Ambil Hati Rakyat
Intinya Pak SBY bilang bahwa sebagai pemimpin, nomor satu itu harus berbicara dengan rakyat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan antara 11 kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diikuti petinggi DPP Partai Demokrat dan anggota Komite Konvensi berjalan cair meski satu arah.
Dalam pertemuan Rabu (11/9/2013) malam di Hotel Sultan, SBY memberi wejangan 11 kandidat: Ali Masykur Musa, Dahlan Iskan, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Sinyo Sarundajang, Irman Gusman, Marzuki Alie, dan Pramono Edhie Wibowo.
Anggota Komite, Soegeng Sarjadi di kantornya Lantai 11 Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013), bercerita, bahwa arahan SBY hanya semacam memberi wejangan, berdasar pengalamannya selama 10 tahun menjabat Presiden Indonesia.
"Intinya Pak SBY bilang bahwa sebagai pemimpin, nomor satu itu harus berbicara dengan rakyat. Yang diharapkan dari calon ini bukan berkompetisi tapi berkolaborasi untuk memenangkan perlombaan capres," ungkap Soegeng.
Meski di antara 11 kandidat ini berkompetisi di dalam Konvensi, tapi tetap harus berkolaborasi. Soegeng menilai, wejangan SBY sebagai seorang presiden yang sebentar lagi menanggalkan jabatannya, cukup mengesankan.
"Dia juga berpesan, kalian harus menguasai detil, karena bakal menjadi Presiden Republik Indonesia. Jangan mengumbar janji, bicara secukupnya, dan paling penting memenangkan hati rakyat," begitu pesan SBY seperti ditirukan Soegeng.
Banyak tips, Soegeng melanjutkan, yang diberikan SBY dalam sesi tersebut. Salah satunya, ketika kandidat maju dalam arena debat antarcapres, menjadi pemenang sangat lah tidak penting. Karena pada intinya yang harus dimenangkan adalah mendapat hati rakyat.
"Semalam ada dua sesi dan dalam pemaparannya (SBY) lewat peta Indonesia. Semalam itu semacam sangu (bekal) kepada kandidat sebagai calon pemimpin sangat bagus. Tinggal memenangkan hati rakyat saja," katanya.