Selasa, 30 September 2025

Konvensi Demokrat

Gus Solah Soal Mahfud MD: Banyak Jalan Menuju Roma

Salahuddin Wahid mengapresiasi mundurnya Mahfud MD dari Konvensi Partai Demokrat

zoom-inlihat foto Gus Solah Soal Mahfud MD: Banyak Jalan Menuju Roma
Istimewa/NET
Gus Solah dan Muhfud MD

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Salahuddin Wahid mengapresiasi mundurnya Mahfud MD dari Konvensi Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden (Capres). Baginya, alasan ketidakjelasan mekanisme yang menjadi sebab Mahfud MD mundur dari ajang itu adalah masuk akal.

"Kalau main sepak bola saja ada kejelasan divisi. Seperti divisi utama, divisi dua. Kalau ini (Konvensi) mekanisme tidak jelas," kata pria yang akrab disapa Gus Solah dalam Diskusi MMDInitiative di Kantor Yayasan 135, Jl. Dempo 3, Matraman Dalam, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).

Gus Solah menuturkan, masih banyak cara untuk Mahfud MD untuk mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2014 nanti. Popularitas yang telah dibangun Mahfud MD berdasarkan kinerjanya akan cukup membantu mantan Ketua MK tersebut.

"Masih banyak jalan menuju Roma," ujarnya.

Seperti diberitakan, Mahfud MD menyatakan mundur sebagai peserta Konvensi Demokrat setelah  sekitar lima menit bertemu dengan komite konvensi calon presiden Partai Demokrat di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta.

"Setelah saya merenung dan berkonsultasi kepada Allah SWT melalui salat istikharah serta mendiskusikan secara mendalam dengan tim politik saya, maka saya memutuskan untuk tidak mengikuti konvensi Partai Demokrat," kata Mahfud MD.

Menurut Mahfud, secara pribadi dirinya merasa tidak harus mengikuti konteks politik konvensi karena beberapa hal.

Pertama, adanya pertanyaan di benaknya yakni mengenai hak dan kewajiban peserta konvensi dan Partai Demokrat terutama setelah konvensi selesai dan pemenangnya sudah ditetapkan serta hasil pemilu legislatif sudah selesai.

Pertanyaan itu hingga sekarang belum terjawab meskipun dirinya sudah menyampaikannya langsung kepada anggota komite maupun melalui media.

"Selama ini saya hanya mendengar penjelasan dan jaminan lisan, tanpa ada yang terulis, sementara AD/ART Partai Demokrat menentukan mekanisme yang berbeda dengan berbagai penjelasan dan jaminan lisan tersebut," tegas dia.

Lebih lanjut menurut Mahfud keputusan ini diambilnya setalah berkomunikasi dengan para guru yaitu kiai-kiai dari pondok pesantren, tokoh-tokoh perseorangan termuka di NU, Muhammadiyah, dan gereja serta kolega-kolega di berbagai perguruan tinggi. Pun demikian dengan tokoh-tokoh masyarakat dan komunitas-komunitas dimana dirinya bergaul dan ikut memimpin.

"Banyak yang menyarankan agar saya tidak ikut konvensi tanpa mengurangi rasa hormat kepada Partai Demokrat," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved