Kepala SKK Migas Ditangkap
Akan Diperiksa KPK, Dirjen Migas Diam Lambaikan Tangan
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro tak bisa menjawab
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro tak bisa menjawab ketika ditanya kesiapannya dipanggil KPK terkait kasus penyuapan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
Nama Dirjen Migas muncul ketika salah satu tersangka, Simon Tanjaya dari Kernel Oil Plt Ltd mengaku mempunyai hubungan dengan Edy Hermantoro. Pengacara Simon Tanjaya, Junimart Girsang mengatakan Simon dan PT Kernel Oil Pte Ltd tidak ada urusan dengan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, melainkan Dirjen Migas Edy Hermantoro.
Ketika ditanya hubungan perkenalan dengan Simon Tanjaya, Edy Hermantoro mengaku tak mengenalnya. Edy juga menegaskan tak pernah berurusan dengan perusahaan Kernel Oil Pte Ltd. "Nggak pernah berhubungan, nggak kenal," ujar Edy Hermantoro di kantor Kementerian ESDM, Kamis (15/8/2013).
Edy pun menantang agar memeriksa telepon genggamnya, apakah ia pernah berhubungan dengan Simon Tanjaya atau Kernel Oil Pte Ltd. "Kenalan aja nggak hape bisa di cek, gak ada," tegas Edy.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, kuasa hukum Simon Tanjaya, Junimart Girsang menyatakan, kliennya tak kenal dan tak punya hubungan langsung dengan Rudi. Ia menyebut, Simon tak berhubungan dengan SKK Migas.
“Urusan perusahan Simon enggak ada hubunganya dengan SKK Migas, adaya dengan Dirjen Migas,” ujar Junimar Rabu malam (14/8/2013).
Junimart menolak mengomentari soal suap dan sepeda motor BMW yang diberikan kepada Rudi Rubiandini. Dia menyarankan untuk bertanya kepada pihak KPK.
Junimart menegaskan, kliennya yang merupakan petinggi Kernel Oil Private Limited Indonesia, masalah uang akan diungkap saat pemeriksaan. “Beliau belum mengatakan secara tegas soal itu. Soalnya beliau masih kurang sehat,” imbuh Junimart.
