Selasa, 7 Oktober 2025

Politisi PKS: Indonesia Tidak Boleh Diam Soal Kerusuhan di Mesir

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboebakar Al Habsy mengaku prihatin dengan dengan pembantaian di Mesir

zoom-inlihat foto Politisi PKS: Indonesia Tidak Boleh Diam Soal Kerusuhan di Mesir
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Bentrokan antara pendukung Mursi dan anti-Mursi terjadi di Kawasan Istana Presiden di perempatan Jalan El Kubrah dan Maraghony, Kairo, Mesir, Rabu (5/12/2012) malam waktu setempat. Ratusan orang luka-luka dan sejumlah mobil rusak terkena lemparan batu. KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboebakar Al Habsy mengaku prihatin dengan dengan pembantaian yang dilakukan oleh pengkudeta pemerintahan yang sah Jendral Al sisi terhadap warga Mesir.

"Tentara Mesir telah melakukan pembantaian terhadap ratusan rakyatnya sendiri yang sedang melakukan aksi damai, ini adalah pelanggaran HAM berat dan pembungkaman demokrasi," kata Aboe dalam keterangannya, Minggu (28/7/2013).

Aboe mengaku prihatin karena Presiden SBY dan Pemerintah belum bersuara atas persoalan mesir. Ia mengatakan ketika demokrasi di Mesir dibajak, Indonesia belum bersikap.

"Saat ini ketika ada pelanggaran HAM berat Indonesia tak boleh diam," tutur Anggota Komisi III DPR itu.

Padahal, kata Aboe, ketika kemerdekaan kita dulu dirampas penjajan, Mesir yang berteriak, merekalah yang membuat aksi nyata di Terusan Suez.

"Lantas ketika sekarang rakyat Mesir dibantai dan dilanggar HAM nya, apakah kita akan diam saja," ujarnya.

Aboe mengatakan nilai HAM dan Demokrasi itu bersifat universal, oleh karenanya Indonesia harus ikut berpartisipasi aktif dalam penegakannya.

"Sebagaimana fatsun politik luar negeri kita yang bebas aktif," imbuh Aboe.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved