Tragedi Arena Tinju Indonesia
Sembilan Anak-anak Ikut Terluka dalam Ricuh Tinju Nabire
Dalam peristiwa pertandingan tinju 'Bupati Nabire Cup 2013' dikabarkan sembilan anak-anak menjadi korban luka-luka
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Dalam peristiwa pertandingan tinju 'Bupati Nabire Cup 2013' dikabarkan sembilan anak-anak menjadi korban luka-luka dalam peristiwa berdarah Minggu (15/7/2013).
Kericuhan di Gedung Olah Raga (GOR) Kota Lama Nabire mengakibatkan 17 orang meninggal dunia dan 39 orang luka-luka termasuk di dalamnya sembilan anak-anak.
"Informasi dari Kapolres Nabire tercatat 17 orang meninggal dunia terdiri dari sejumlah laki-laki dan perempuan angkanya masih diteliti lebih dalam. 39 orang luka-luka dan masih ada di RSUD Nabire dilakukan perawatan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2013).
Kericuhan tersebut terjadi selama kurang lebih dua jam dari pukul 22.00 sampai pukul 24.00 WIT, Minggu (14/7/2013). Kapasitas Gedung Olah Raga (GOR) tersebut sebetulnya hanya mampu menampung 800 orang. Tetapi pada saat pertandingan tersebut penonton mencapai 1500 orang sehingga kondisi di dalam gedung berdesak-desakan.
Setelah pengumuman, suasana yang penuh sesak berubah menjadi ricuh setelah pendukung Yulianus tidak setuju dengan keputusan dewan juri. Aksi lempar kursi pun terjadi sehingga menyulut penonton lain yang akhirnya suasana di dalam ruangan tidak terkendali.
Dalam GOR tersebut hanya disediakan satu pintu masuk dan keluar, sehingga pada saat kericuhan penonton yang masih berada di dalam ruangan berusaha untuk keluar secara bersama sampai akhirnya banyak orang terjatuh dan terinjak-injak penonton lainnya. Akibatnya 17 orang meninggal dunia dan 39 orang luka-luka.