Tragedi Arena Tinju Indonesia
IPW: Copot Kapolda Papua
Indonesian Police Watch (IPW) menyayangkan tragedi di Nabire
TRIBUINNEWS.COM,JAKARTA--Indonesian Police Watch (IPW) menyayangkan tragedi di Nabire. Semestinya, kerusuhan yang memakan korban tewas 18 orang ini tidak perlu terjadi, mengingat even itu adalah even olahraga yang penuh dengan nilai-nilai sportivitas.
Akibat kecerobohan panitia dan lemahnya aparat keamanan mengantisipasi situasi akhirnya even olahraga tersebut berubah menjadi kerusuhan.
Kericuhan di Gedung Olah Raga (GOR) Kota Lama Nabire mengakibatkan 17 orang meninggal dunia dan 39 orang luka-luka termasuk di dalamnya sembilan anak-anak.
"Informasi dari Kapolres Nabire tercatat 17 orang meninggal dunia terdiri dari sejumlah laki-laki dan perempuan angkanya masih diteliti lebih dalam. 39 orang luka-luka dan masih ada di RSUD Nabire dilakukan perawatan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2013).
Koordinator Presidium IPW Neta S Pane menegaskan, tragedi Nabire adalah peristiwa terburuk dalam sejarah olahraga bangsa ini. Ironisnya, Polri seakan tidak berbuat apa-apa hingga ke-18 orang itu tewas sia-sia.
Kapolres Nabire dan Kapolda Papua harus bertanggungjawab. Polisi sudah memberi ijin pada even pertandingan tinju tersebut sehingga apapun yang terjadi di dalam even itu polisi harus bertanggungjawab," tegas Neta, Senin (15/7/2013)
Kematian 18 orang dalam sebuah even, lanjutnya, bukanlah perkara kecil. Untuk itu Kapolri harus mengevaluasi dan mencopot kapolres dan kapolda. Akibat kelalai keduanya, polisi tdk melakukan deteksi dini dan antisipasi sehingga pertandingan tinju tsb berubah menjadi kerusuhan massal.
Jika polisi melakukan deteksi dini, sambung Neta lahi, aparat kepolisian di lapangan tentu bisa segera melakukan antisipasi maksimal, misalnya menghentikan pertandingan dan membubarkan massa.
"Kenapa IPW mendesak Kapolda Papua juga harus dicopot? Sebab sejak Irjen Tito Karnavian menjadi Kapolda Papua banyak sekali tragedi terjadi di Papua dan tragisnya tidak satupun yang terungkap hingga kini. Misalnya, penyerangan yang menewaskan sejumlah anggota TNI, pembunuhan terhadap anggota Polri, kerusuhan Nabire, dan kasus lain.
Belajar dari tragedi di Nabire, sudah saatnya polisi mengevaluasi kinerja jajarannya di Papua dan mengantisipasi even even yang diselenggarakan di Papua denggan maksimal.