Selasa, 30 September 2025

Kenaikan Harga BBM

77 Persen Pemilih Demokrat Tak Setuju Harga BBM Naik

Hampir semua lapisan masyarakat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak jenis bensin premium dan

Penulis: Y Gustaman
Editor: Widiyabuana Slay
SRIWIJAYA POST/Syahrul Hidayat
Seorang bocah yang ikut orangtuanya mengisi bahan bakar minyak (BBM) berdiri di tengah antrean motor di SPBU Makam Pahlawan, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (21/6/2013) malam. Menjelang pengumuman kenaikan harga BBM, sejumlah SPBU di Kota Palembang diserbu warga. SRIPO/SYAHRUL HIDAYAT 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir semua lapisan masyarakat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak jenis bensin premium dan solar, tak terkecuali pemilih partai Demokrat sebagai partai berkuasa di Pemerintahan.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, penolakan kenaikan harga BBM merata di semua lapisan masyarakat, laki-laki dan perempuan, penduduk kota dan desa, kaya dan miskin.

"Bahkan, partai koalisi Pemerintah pun menolak. Pemilih Partai Demokrat tidak setuju BBM naik 77,56 persen," ujar Adjie saat diskusi, 'Politik Kebijakan BBM, BLSM, dan Efek Elektoralnya,' di kantor LSI, Jakarta, Minggu (23/6/2013).

Dari sekian partai koalisi pendukung pemerintah, pemilih PKB paling banyak menentang kenaikan harga BBM, yakni 85,65 persen, disusul PKS (82,56), PPP (82,06 persen), Golkar (80,81 persen), PAN (66,21 persen).

Sementara pemilih PDI Perjuangan sebanyak 86,69 persen tidak setuju harga BBM naik. Dan pemilih Hanura jumlahnya 85,88 persen ikut menolak. Adapun sebanyak 80,33 persen pemilih Gerindra sama juga tidak setuju BBM naik.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan