Senin, 29 September 2025

Calon Legislatif

Sistem Pemilu Terbuka Bisa Ciptakan Federalisme

Sistem Pemilu terbuka dengan metode suara terbanyak dinilai akan mengarah kepada federalisme.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
ARIEF WIBOWO, anggota komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Kamis (2/5/2013) mengunjungi kantor Tribun di Jalan Palmerah Jakarta. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sistem Pemilu terbuka dengan metode suara terbanyak dinilai akan mengarah kepada federalisme.

Masing-masing calon anggota legislatif akan terfokus memilih daerah pemilihan di daerah asalnya dan berjuang habis-habisan untuk memenangkan dirinya di daerah pemilihan tersebut.

"Suara terbanyak mendorong kita menjadi federalisme. Kepentingannya menjadi di daerah pemilihan," ujar Arif Wibowo, politikus PDI Perjuangan  saat berdiskusi di kantor Tribunnews, Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Pertarungan ideologi bukan lagi mengacu kepada nasionalisme. Namun bergeser kepada aspek kedaerahan.

"Bandulnya lebih dekat kepada lokal demokrasi," ujar Arif yang kembali mencalonkan diri menjadi anggota legislatif 2014-2019.

Menurut Arif, sistem Pemilu terbuka merusak sistem kaderisasi yang dilakukan partai politik. Caleg yang maju kecenderungannya adalah orang yang mengandalkan popularitas dan bukan kader partai.

Orang yang terpilih adalah berdasarkan suara terbanyak walau tidak teruji apakah dia benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat atau tidak.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan