Ujian Nasional
Korban Kebakaran Tetap Semangat Ikut UN
Bagas sedikit lega lantaran mendapat dukungan motivasi dari guru di sekolahnya yang menjemputnya pagi tadi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran yang meluluhkan rumah kontrakan Reski Bagas Setiadi (15), tak menyurutkan semangatnya untuk tetap mengikuti ujian nasional (UN) tingkat SMP dan sederajat.
Reski adalah siswa kelas IX SMP 170, Jakarta Utara. Rumah orangtuanya di kawasan di Jalan Raya Bekasi RT 04/02, Kelurahan Rawa Teratai, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, terbakar pada Senin (22/4/2013) dini hari.
Mengenakan seragam putih, celana jins, serta sepasang sepatu pinjaman dari tetangganya, putra satu-satunya pasangan Siti Amanah (40) dan Slamet Ansori (53), berangkat ke sekolahnya di Jalan Kepu, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Tadi katanya ada gurunya yang menjemput ke sini, tapi sudah saya antar anak saya pakai ojek. Untungnya guru sekolahnya mengerti," kata Slamet di dekat reruntuhan rumahnya, Senin (22/4/2013) pagi.
Menurut Slamet, Bagas sedikit lega lantaran mendapat dukungan motivasi dari guru di sekolahnya yang menjemputnya pagi tadi. Sementara, sang ibu, Siti, sempat menitipkan pesan pada anak semata wayangnya.
"Saya bilang ke dia, sudah jangan dipikirin, kamu ujian saja dulu," ucap Siti.
Pesan ini disampaikan Siti, lantaran Bagas sempat menangis karena seragam sekolahnya turut terbakar. Untuk mengikuti ujian, Bagas terpaksa meminjam kemeja putih, celana panjang, dan sepatu ke tetangganya.
"Tadi dia sempat menangis, mungkin malu enggak pakai seragam. Akhirnya pinjam temannya dulu. Enggak sempat menyelamatkan barang-barang, karena pas tahu ada kebakaran, apinya sudah dekat sekali," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) Jakarta Timur Mulyanto menjelaskan, pihaknya menerjunkan 25 unit mobil pemadam kebakaran. Api pun berhasil dijinakkan sekitar pukul 05.45 WIB.
Penyebab kebakaran, Mulyanto menduga, dikarenakan korsleting listrik yang berasal dari rumah seorang warga.
"Dugaan sementara karena korsleting listrik. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar lebih," cetusnya. (*)