Kongres Luar Biasa Demokrat
Dongkrak Elektabilitas Partai, Ibas Gunakan Falsafah Jawa
Filosofi tersebut, adalah ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani yang dikenalkan oleh Ki Hadjar Dewantoro
Laporan Wartawan Surya Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) akan menggunakan filosofi atau falsafah Jawa untuk menaikkan kembali elektabilitas partainya yang jeblok, menurut berbagai hasil survei.
Filosofi tersebut, adalah ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani yang dikenalkan oleh Ki Hadjar Dewantoro.
Menurut Ibas, filosofi tersebut berarti, mereka yang berada di depan atau memimpin harus memberi contoh, sedangkan yang berada di tengah harus memberi semangat, dan yang ada di belakang harus memberi dorongan.
“Agar dapat mewujudkan filosofi tersebut, saya mengajak semua kader untuk mengesampingkan perbedaan. Bagaimana partai tumbuh, berkembang, dan dapat dicintai masyarakat kembali serta jadi kebanggaan bangsa Indonesia,” ujarnya, Sabtu (30/3/20103) ketika membuka Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Inna Beach Hotel, Bali.
Ibas yakin harapan tersebut akan terwujud. Indikasinya adalah ketika Ketua Dewan Pembina yang juga Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan penyelamatan partai, elektabilitas Demokrat semakin dan terus meningkat.
“Keberadaan partai ini (Demokrat), mulai ditanggapi positif oleh masyarakat,” jelasnya.
Agar elektabilitas partai terus meningkat, terutama dalam menyongsong pemilu 2014, Ibas minta semua kader bersatu dan mengesampingkan kepentingan pribadi.
“Persatuan kader harus diarahkan untuk kepentingan partai dan (kepentingan) yang lebih luas,” tandas putra bungsu Presiden SBY tersebut.