Teroris Rampok Toko Emas
Istri Terduga Teroris Ingin Ambil Jenazah Suaminya
Jenazah Makmur alias Bram, terduga teroris yang ditembak mati dan terlibat perampokan toko emas Terus Jaya, Tamborabelum diambil keluarga.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah Makmur alias Bram, terduga teroris yang ditembak mati dan terlibat perampokan toko emas Terus Jaya, Tambora sudah 10 hari berada di RS Polri. Sampai sekarang belum diambil pihak keluarga.
Namun menurut keterangan yang dihimpun Tribunnews.com, jumat sore (22/3/2013) ada seorang perempuan yang mengaku sebagai istri Makmur alias Bram, menelpon ke pihak kepolisian dan bermaksud mengurus jenazah suaminya untuk segera dimakamkan.
Dan saat dikonfirmasi ke Kasat Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan membenarkan hal tersebut.
"Memang jumat sore ada perempuan yang mengaku istri dari Bram dan ingin mengurus jenazah suaminya. Dia mengaku dari Medan," terang Herry, Minggu (24/3/2013)
Namun Herry mengaku masih belum menerima informasi apakah perempuan yang mengaku istri Bram tersebut sudah berada di Jakarta dan menengok jenazah suaminya di RS Polri atau belum.
Untuk diketahui, dalam penangkapan kasus perampokan toko emas di Tambora aparat kepolisian menangkap tujuh orang tersangka. Tiga orang akhirnya meregang nyawa karena ditembak mati oleh petugas. Ketiganya Makmur, Arman alias Akmal, dan Kodrad alias Polo.
Sedangkan tersangka yang ditangkap hidup yakni Hendra Hermalan, Siswanto, Togog alias Anto, dan Kiting. Tak hanya itu,
Polisi juga telah menyita barang bukti berupa 5 senpi rakitan, 12 bom pipa, 34 butir peluru kaliber 99mm, 2 sepeda motor dan perhiasan emas 1 kilogram.
Sebelumnya Selasa (19/3/2013) keluarga jenazah Kodrat Abu Amar alias Polo sudah mendatangi RS Polri dan jenazah Kodrat sudah dimakamkan.
Kemudian kemarin, Rabu (20/3/2013) jenazah Arman Maulana alias akmal juga sudah diambil pihak keluarga kemudian dibawa ke TPU Pedurenan, Kota Bekasi, Jawa Barat untuk dimakamkan.