Nasib Anas di Demokrat
Max: Politisi Tua Demokrat Harus Dihargai
Hasil survei Partai Demokrat terpuruk hingga di angka delapan persen. Petinggi Demokrat pun sibuk berbenah dengan melakukan konsolidasi partai.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Partai Demokrat terpuruk hingga di angka delapan persen. Petinggi Demokrat pun sibuk berbenah dengan melakukan konsolidasi partai.
Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua angkat suara mengenai solusi yang harus dilakukan partainya. Menurut Max, sudah seharusnya Demokrat melakukan perbaikan secara menyeluruh.
"Jangan sampai dikotomi tua-muda terpaksa jalan terus, harus ada kolaborasi," kata Max ketika dikonfirmasi, Jumat (8/2/2013).
Selama ini, kata Max, terjadi dikotomi antara politisi tua dan muda di Demokrat. Politisi tua yang berjasa untuk partai, sementara politisi muda yang baru masuk dipertanyakan kontribusi untuk Demokrat.
"Kita harus menghargai tua-tua yang bawa partai ini termasuk SBY yang menjadikan partai besar. Yang muda itu kan terima bersih," kata Max.
Untuk itu, Max mengingatkan agar politisi muda tidak mendesak menteri-menteri asal Demokrat dipecat. Max mengatakan keputusan pergantian menteri merupakan hak prerogatif presiden.
"Jadi gejolak di bawah harus ditata. Tidak perlu harus dengan keras melakukan perlawanan," katanya.
Ketika ditanyakan apakah Max sependapat dengan usulan restrukturisasi pengurus, ia mengaku menyetujuinya.
"Sejauh untuk perbaikan kenapa tidak, kita tidak bisa diam saja dengan situasi ini. Jalan saja," katanya.
Anggota Komisi I DPR RI itupun mengatakan perlunya perbaikan untuk menyelamatkan Demokrat. "Ini persoalan menyangkut manusia. Partai ini terpuruk karena persoalan manusianya. Manusianya belum bisa hubungan indah," tuturnya.