Verifikasi Parpol
PKPI Enggan Jadi Pelengkap Penderita Partai Besar
Ketua Umum DPP PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonnesia) Sutiyoso percaya diri akan menjadikan partainya rumah bersama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonnesia) Sutiyoso percaya diri akan menjadikan partainya rumah bersama partai tak lolos peserta pemilu yang ikut mengajukan sidang sengketa pemilu ke Bawaslu.
Menurut Sutiyoso, meski PKPI berdasar putusan Bawaslu dalam sidang sengketa pemilu sebagai peserta tambahan mematok lolos dari ambang batas parlemen atau parliamentary treshold (PT) 3,5 persen, dan enggan berkoalisi dengan partai besar yang ada.
"Soalnya ikut partai besar selama ini, kita hanya sebagai pelengkap penderitaan mereka saja, dan tidak mendapatkan apa-apa. Tak dapat posisi. Contohnya seperti ikut pilkada, memang dapat apa?" ujar Sutiyoso kepada wartawan di DPP PKPI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2013).
Berangkat dari pengalaman pahit ini, lanjut Sutiyoso, PKPI akan mewadahi partai tak lolos. Apalagi selama ini PKPI menjadi pusat partai yang mengatasnamakan Aliasi Partai Politik Penegak Konstitusi yang tidak lolos peserta pemilu berdasar SK KPU No 5.
"Kalau 17 partai politik digabung kita mengantongi 16.2 persen. Itu bukan kekuatan kecil kalau mereka bergabung. Karena itu saya mengundang parpol-parpol ini bergabung, untuk menjadikan PKPI rumah bersama. Itu sangat mungkin mereka lakukan," katanya percaya diri.
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini melanjutkan, jika partai ini bergabung, maka kekuatan PKPI luar biasa dan tak bisa diremehkan. Pasalnya, ketokohan pimpinan partai-partai ini memiliki massa loyal, seperti Yusril Ihza Mahendra, Yenny Wahid, Marwah Daud.