Konflik Partai NasDem
Sejumlah Pengurus Bahu Nasdem DKI akan Mundur
Sejumlah pengurus Badan Advokasi Hukum (Bahu) Partai Nasdem DKI Jakarta, menyatakan akan mengundurkan diri Selasa.
Laporan wartawan tribunnews.com, samuel febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengurus Badan Advokasi Hukum (Bahu) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi DKI Jakarta, menyatakan akan mengundurkan diri, pada hari ini, Selasa (5/2/2013).
Hal itu menurut Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Provinsi DKI, Bahu Partai NasDem, Riky Margono, akibat sudah tidak sejalan dengan kepemimpinan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Menurut Riky, adalah sebuah kebohongan bahwa Surya Paloh ditunjuk secara aklamasi oleh Ketua-ketua DPW, menjadi Ketum Partai Nasdem. "Saya dan pengurus Bahu Nasdem Jakarta, kita sudah tidak sejalan. Pak Surya Paloh mengatakan bahwa dia diberi dukungan aklamasi, itu tidak ada, dia memaksa menjadi Ketum, bukan diberikan," ujar Riky, kepada Tribunnews.com, Selasa (5/2/2013.
"Sebelumnya saya hanya diam melihat itu, tetapi sekarang saya tidak bisa, makanya saya sampaikan, bahwa itu tidak ada dukungan aklamasi, yang saya dengar dari DPW mereka diminta beri dukungan," lanjutnya.
Gelagat tidak baik, di balik terpilihnya Surya Paloh menjadi Ketum Partai Nasdem, bebernya sudah ia cium sebelum kongres dimulai. "Mana ada kongres pemilihan Ketum, ada jam kapan berakhirnya, ini kan jelas hanya formalitas," tuturnya.
Selain itu alasan lainnya mengapa ia dan sekitar lima orang pengurus Bahu Partai Nasdem Jakarta lainnya mengundurkan diri, karena tugas dan fungsi Bahu Partai Nasdem yang tidak jelas.
" Sebagai badan advokasi, kejelasannya terhadap Bahu belum dibuat, apa yang kita lakukan, apa kita sama dengan bantuan hukum atau tidak, apa kajian. Saya sebagai ketua tidak tahu apa yang harus dilakukan, daripada bingung menggunakan Bahu Nasdem saya membantu atas nama pribadi," katanya.