Presiden PKS Terlibat Suap
Dugaan Korupsi Ustad Lutfi Pukulan Telak Bagi PKS
Lutfi diduga menerima suap daging sapi impor.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq (LHI) akhirnya ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lutfi diduga menerima suap daging sapi impor.
Penahanan itu merupakan pukulan luar biasa bagi PKS. "Dengan kasus ini, jantung kekuatan elektoral PKS remuk," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda AR ketika dikonfirmasi, Jumat (1/2/2013).
Menurut Hanta, pekerjaan rumah (PR) PKS saat ini adalah mengembalikan citra partai yang selama ini tersemat seperti bersih dan anti korupsi.
Selain itu, kata Hanta, PKS juga harus menjaga soliditas internal agar mesin politik partai tetap efektif, serta mulai memikirkan strategi-strategi baru sebagai magnet elektoral partai. "Selain isu anti-korupsi tentunya," tutur Hanta.
Kasus yang membelit Lutfi, kata Hanta, dapat menjadi peluang dan tantangan bagi PKS. Meskipun ancaman PKS untuk menjadi tuga besar dalam Pemilu 2014 semakin terjal.
"Tentu saja proses hukum di KPK juga profesional, mandiri, dan bebas intervensi politik," katanya.
Hanta juga mengungkapkan persepsi publik terhadap citra PKS akan lebih buruk dibanding partai lainnya. Pasalnya, PKS telah dicitrakan sebagai partai yang bersih.
"Hukuman publik relatif lebih berat terhadap PKS ketimbang misalnya terhadap kader Golkar dan PDIP. Demikian juga Partai Demokrat. Untuk khusus Demokrat dan PKS derajat sanksi terhadap isu korupsi lebih berat," tegasnya.