Jumat, 3 Oktober 2025

Presiden PKS Terlibat Suap

Alasan KPK Cepat Tangkap dan Tahan Presiden PKS Luthfi Hasan

Komisi Pemberantasan Korupsi membantah terlalu cepat menetapkan tersangka dan kemudian menahan Presiden PKS Luthfi Hasan

Penulis: Y Gustaman
zoom-inlihat foto Alasan KPK Cepat Tangkap dan Tahan Presiden PKS Luthfi Hasan
BERITA KOTA/ANGGA BN
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq dijemput penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Kantor DPP PKS di Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2013) malam. KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaaq menjadi tersangka karena diduga menerima suap terkait impor daging sapi. BERITA KOTA/Angga BN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi membantah terlalu cepat menetapkan tersangka dan kemudian menahan  Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terkait dugaan suap impor daging sapi.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP menerangkan, bahwa dalam kasus dugaan suap impor daging sapi, penyidik berhasil menangkap tangan para tersangka, berikut barang bukti uang Rp 1 miliar dari orang dekat Luthfi Hasan yakni Ahmad Fathonah.

Dalam operasi tangkap tangan, penyidik memiliki waktu 1x24 Jam untuk memutuskan apakah mereka terbukti melakukan tindak pidana atau tidak. Hasilnya, penyidik memiliki dua alat bukti yang cukup.

"Ini tidak hanya tiga tersangka saja, tapi juga LHI. Makanya, dalam pengumuman sebagai tersangka pun dilakukan kepada keempatnya secara bersama-sama," ujar Johan kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/1/2013).

Menurut Johan, hampir semua tersangka yang terjaring dalam operasi tangkap tangan untuk semua kasus ditangani KPK, pasti akan ditahan setelah diperiksa 1x24 jam berdasar kewenangan penyidik.

Menurut Johan, semua barang bukti yang saat ini disita, akan digunakan KPK untuk menjerat para tersangka. Seperti temuan uang Rp 1 miliar yang diterima Ahmad dari perusahaan importir daging PT Indoguna Utama,

"Tapi jangan dilihat proses peristiwa Selasa malam saja. Karena sebelumnya diikuti peristiwa yang lain. Apa ada pihak lain terlibat, tentu berangkatnya ketika penyidik menemukan dua alat bukti yang cukup," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved