Kerusuhan Sumbawa
Romo Benny: Kekerasan di Sumbawa Harus Dihentikan
Kerusuhan yang terjadi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa (22/1/2013), kemarin telah menimbulkan keprihatinan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan yang terjadi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa (22/1/2013), kemarin telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam bagi agamawan sekaligus aktivis, Romo Benny Susetyo. Ia menyerukan kepada semua pihak untuk segera menghentikan pertikaian dan kekerasan yang terjadi.
"Saatnya kekerasan dihentikan karena kekerasan akan menghasilkan lingkaran kekerasan," ujar Romo Benny, kepada Tribunnews.com, Rabu (23/1/2013).
Ia meminta masyarakat Sumbawa untuk berpikir dingin dan mengembalikan semua nilai persaudaraan yang ada, karena konflik yang terjadi akan membuat masyarakat semakin menderita.
"Maka dibutuhkan saatnya ini masyarakat mengembalikan kembali nilai persaudaran sejati karena konflik terjadi sebenarnya membuat masyarakat menderita," katanya.
"Lebih baik kita duduk bersama menyelesaikan masalah ini dengan menciptakan saling kepercayaan satu dengan lain bukan dengan saling menghancurkan," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, Romo Benny juga meminta kepada Kepolisian Kabupaten Sumbawa untuk memproses seluruh pelaku yang terlibat dalam kerusuhan itu tanpa pandang bulu.
"Pertama ada penegakkan hukum, apa siapapun bersalah diproses karena tidak boleh tunduk pada pelaku kekerasan. Kedua ada pertemuan tokoh masyarakat dengan mencari jalan dialog dalam menyelesaikan masalah, dan ketiga ada mediasi antar pihak yang berkonflik," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah kerusuhan terjadi di Pulau Sumbawa, Kecamatan Buer Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pemicunya diakibatkan tewasnya seorang wanita.
Perisitiwa tersebut menyulut emosi massa di lingkungan wanita yang tewas akibat kecelakaan tersebut. Kemudian massa bergerak ke rumah pria yang tiada lain merupakan pacarnya. Aksi tersebut pun menimbulkan aksi massa yang lebih besar, sehingga sejumlah bangunan mengalami kerusakan.