Banjir Dahsyat Jakarta
Anas Urbaningrum Nambah Satu Sendok Nasi Bungkus
Bola matanya dari balik kacamata yang ia kenakan masih segar.

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Belum sempat beristirahat setelah tiba dari Papua, Anas Urbaningrum tetap memilih mengunjungi warga korban banjir Kampung Japat, Pademangan, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (22/1/2013).
Tiba di lokasi banjir, sepatu kulit hitamnya ia tanggalkan, mengganti dengan boot hitam setinggi 30 sentimeter yang sudah dipersiapkan kader Partai Demokrat. Bola matanya dari balik kacamata yang ia kenakan masih segar.
Tak lama menginjakkan kakinya yang dilapisi boot, Anas langsung menanyakan kondisi banjir di kampung Japat kepada seorang warga yang bertugas di dapur umum.
Lorong jalan perkampungan disusurinya. Satu persatu warga yang dilewatinya ia tanyakan kabarnya. Hampir semua warga menceritakan kondisinya yang terendam banjir, belum mendapatkan pakaian kering, dan selimut.
Semua itu dijalani Anas. Ia ikut memasuki rumah warga yang membuka warung. Kebetulan, ada bocah di dalam yang sakit, dan Anas meminta orangtuanya untuk membawa ke posko kesehatan yang terletak di sisi Jalan Lodan Raya.
Tak lama menyusuri kampung, Anas kembali ke jalan, mendatangi dapur umum dan posko kesehatan. Di sini, sepertinya Anas lapar sehingga nasi bungkus yang disediakan petugas dapur umum untuk korban bencana banjir, ia cicipi apakah memenuhi tidak takarannya.
"Siapa nih yang masak? Bisa bikin restoran kalau begini," puji Anas atas masakan dan nasi bungkus yang dinikmatinya dari tangan terampil petugas masak dapur umum.
Di dapur umum dadakan, bahan baku seperti beras dipasok Partai Demokrat. Meski sederhana dan tidak terlalu luas, dapur ini bisa memasak tiga kali makan sehari untuk korban banjir. Hari itu petugas memasak telor ayam dan terong balado, sayung kacang panjang, ikan, dan ayam.
"Bugkusannya untuk nasi pas. Jangan lebih dari ini jangan kurang dari ini," begitu kata Anas setelah memasukan beberapa sendok nasi berikut lauk ke mulut. Setelah dicerna secara baik, Anas kembali menyeletuk, "Kayaknya saya mau satu sendok lagi deh."
Selama di dapur umum, Anas memuji perjuangan warga korban banjir yang saling tolong menolong membahu dan memasak untuk warga lewat dapur umum. Ia pun meminta warga tak putus asa dan terus berjuang sampai banjirnya surut dan warga kembali menjalani hidup normal.