Oknum DPR Minta Jatah
PAN: Dahlan Iskan Jangan Gila Publisitas
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) masuk dalam nama yang dilaporkan Menteri BUMN Dahlan Iskan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) masuk dalam nama yang dilaporkan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Setelah Dahlan merevisi nama M Ichlas El Qudsy yang diduga memeras BUMN, ternyata anggota Fraksi PAN lainnya, Muhammad Hatta, menjadi penggantinya.
PAN langsung angkat bicara. Waketum PAN Drajad Wibowo menyatakan, Hatta telah membantah tuduhan tersebut.
"Hatta yang biasa dipanggil Charlie juga memberikan bukti berupa foto, lengkap dengan tanggal, jam, dan menitnya. Isinya, pada waktu kejadian yang dituduhkan tersebut," kata Drajad dalam keterangannya, Jumat (23/11/2012).
Drajad menuturkan, Charlie saat itu sedang menjadi pembicara di sebuah kota di Jawa Tengah, untuk acara sosialisasi UU OJK. Kala itu, Charlie menjadi pembicara bersama komisioner OJK.
"Mengenai detailnya, nanti Saudara Charlie sendiri yang akan menyampaikan langsung kepada BK DPR," tuturnya.
Drajad menegaskan, PAN akan terus memantau perkembangan kasus ini. Namun, ia mengingatkan sudah banyak korban yang tidak bersalah akibat laporan Dahlan.
Ia mencontohkan istri dan anak M Ichlas El Qudsy (Micel), yang selama berhari-hari merasa bersalah karena divonis sebagai pemeras.
"Walaupun sudah diralat, namun damage has been done. Luka psikologis yang dialami Saudara Micel dan keluarganya sangat menyakitkan," ucap Drajad.
Untuk itu, Drajad mengingatkan langkah yang diambil Dahlan Iskan.
"Pejabat negara, siapapun, sebaiknya jangan grasa grusu. Lakukan cek dan ricek, jaga akurasi, dan jangan gila publisitas. Karena Anda adalah pejabat negara. Efek tindakan Anda dirasakan oleh orang banyak," imbaunya.
Drajad meminta Dahlan meniru Menteri BUMN terdahulu seperti Sugiharto, yang mencegah kongkalikong.
Dahlan juga diminta mencontoh Direksi Bank BUMN seperti Agus Marto, Sigit Pramono, Gatot Suwondo, dan Sofyan Baasyir.
"Mereka melakukan yang Saudara Dahlan lakukan, tanpa political madness seperti ini. Percayalah, masih banyak anggota DPR yang idealis dan mendukung gerakan bersih-bersih. Kalau ada oknum anggota DPR yang nakal, hukum dia. Tapi, jangan bakar DPR, seolah-olah semua anggota DPR dan politisi adalah penjahat," bebernya. (*)