Selasa, 30 September 2025

Oknum DPR Minta Jatah

Eva Kusuma Sundari Peringatkan Dahlan Iskan

Pasalnya, dalam inisial pesan berantai tersebut terdapat inisial EV.

zoom-inlihat foto Eva Kusuma Sundari Peringatkan Dahlan Iskan
rachmat hidayat
Eva Kusuma Sundari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengaku resah akibat pesan berantai oknum DPR pemeras BUMN. Pasalnya, dalam inisial pesan berantai tersebut terdapat inisial EV.

"Selama di Madinah, saya direpoti dgn pertanyaan-pertanyaan via sosial media dan SMS meminta ketegasan bahwa inisial EV yang dituduhkan sebagai pemeras BUMN adalah bukan saya," kata Anggota Komisi III itu dalam keterangannya, Kamis (1/11/2012).

Eva mengatakan beredarnya inisial yang dipicu oleh pernyataan Meneg BUMN Dahlan Iskan sudah menjadi bola liar dan kegaduhan politik. Namun kasus pemerasannya itu sendiri tidak diselesaikan.

"Saya pribadi merasa dirugikan baik material maupun imateral. Bukan saja terganggu dalam melaksanakan tugas kedewanan sehari-hari, tetapi keluarga juga menjadi tdk nyaman. Tujuan fitnah penyebaran inisial-inisial guna menjatuhkan kredibilitas pribadi para politisi berinisial mirip harus dilawan," ungkapnya.

Selain itu, Eva juga menolak tuduhan sebagai pemeras BUMN. Pasalnya, Komisi III bukan mitra kerja BUMN. Ia pun menuntut Dahlan Iskan untuk membuka nama-nama para pemeras BUMN sehingga para politisi yang dijadikan sasaran serangan gelap tidak berlarut menjadi korban.

"Saya juga mendorong Menteri (Dahlan Iskan) untuk melaporkan ke BK dan KPK mengingat pemerasan tersebu bisa dikategorikan korupsi dan memenuhi unsur memperkaya diri oleh pejabat negara," katanya.

Selain itu, Eva meminta Menteri dapat melaksanakan dua hal demi membuka kebenaran tersebut dalam minggu ini. Mengingat tekanan konstituen dan struktur PDIP Jatim kepada dirinya makin keras setelah pemuatan inisial-inisial tersebut di media massa.

"Saya amat berharap ke depan kejadian politisasi dugaan-dugaan kasus-kasus pidana yang hanya berdampak sensasi tidak terulang kembali. Kita harus membangun suasana politik yang akuntabel, bermartabat dan dewasa," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan