KPK: 33 Tahun Lagi, Korupsi Jadi Benda Zaman Purba
Ketua KPK Abraham Samad secara resmi membuka Anticorruption Youth Camp di Rumah Jambuluwuk, Ciawi, Selasa (9/10/2012).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPK Abraham Samad secara resmi membuka Anticorruption Youth Camp di Rumah Jambuluwuk, Ciawi, Jawa Barat, Selasa (9/10/2012).
Acara Anticorruption Youth Camp merupakan sebuah acara yang diselenggarakan oleh KPK dengan mengundang puluhan anak muda lintas komunitas antikorupsi dari berbagai daerah di Indoensia untuk memperkuat jejaring anak muda yang peduli dengan isu antikorupsi.
Dalam sambutannya, Abraham menyampaikan harapannya agar acara yang diselenggarakan oleh KPK tersebut bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Saya berharap, 33 tahun lagi, disaat ulang tahun Republik Indonesia yang ke 100, korupsi tidak ada lagi di Indonesia. Semoga saat itu kita berkata, Apa itu korupsi? Korupsi itu benda di zaman purba!” kata Abraham.
Abraham menekankan bahwa salah satu penyebab meningkatnya korupsi di masyarakat adalah perilaku konsumerisme.
“Kita seringkali berusaha membeli gadget baru meskipun gadget lama belum perlu diganti, karena kita terjebak konsumerisme. Lifestyle (gaya hidup) seperti inilah yang kemudian menjadi cikal bakal perilaku korupsi,” ujarnya.
Selain itu, Abraham juga menambahkan perspektif "sukses" dalam anggapan masyarakat awam pun seringkali menjadi salah satu faktor yang mendorong masyarakat untuk melakukan perilaku korup.
“Banyak orang yang beranggapan, lawyer yang hebat adalah lawyer yang memiliki uang banyak, mobil Hummer, cincinnya tiga, itulah yang ditanamkan di benak kita. Tapi hal yang perlu kita ingat, kita tidak boleh mengumpulkan uang banyak dengan cara yang tidak benar. Seringkali, ketika Anda hidup susah, dan mempertahankan nilai-nilai, masyarakat menganggapnya sebagai lawyer yang tidak berhasil,” urai Abraham.
Pada kesempatan tersebut, Abraham juga menekankan pentingnya anak muda untuk mempertahankan nilai-nilai idealisme dan tidak berorientasi pada harta benda.
“Anak muda seharusnya memiliki orientasi orang-orang sukses adalah orang-orang yang bisa tetap mempertahankan idealisme dan integritasnya."
"Kalau korupsi semakin berkembang, akan berdampak secara langsung pada kemiskinan rakyat. Selain itu juga membuat orang-orang tidak memiliki kesempatan mendapatkan pekerjaan, dan negara kita semakin banyak memiliki utang," ungkap Abraham.
“Karena korupsi, adik-adik kita yang masih sekolah di bangku SD hingga SMA banyak yang sekolah di luar karena gedung sekolahnya hancur dan tidak bisa diperbaiki. Andalah yang menjadi salah satu penanggung jawab untuk melawan korupsi, jadi jangan sekali-sekali membiarkan perilaku korupsi di negeri anda."
"Karena, bila anda membiarkan, anda akan membuat negeri ini tetap dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan,” demikian pernyataan Abraham saat mengakhiri sambutannya.