Minggu, 5 Oktober 2025

Masih Ada Ribuan Industri Gelap Sabu di Iran

Sindikat narkoba Iran saat ini masih menguasai pasar sabu di wilayah Asia

Penulis: Adi Suhendi
zoom-inlihat foto Masih Ada Ribuan Industri Gelap Sabu di Iran
TRIBUN KALTIM/Nevrianto Hardi Prasetyo
Kasat Reskoba Polresta Samarinda, Kompol Feby DP Hutagalung memperlihatkan kepada wartawan sejumlah barang bukti yang diringkus dari 3 tersangka pengguna, dan pengedar narkoba berupa, 1 paket ganja, 60 gram sabu, bong, buku rekening handphone, uang, 6 buku rekening tabungan dengan transaksi berjumlah milyaran, serta timbangan di Mapolresta Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (19/9) Berdasarkan rekapan transaksi diduga barang bukti tersebut merupakan jaringan narkoba Internasional dengan wilayah transaksi , Kaltim hingga Malaysia_(TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sindikat narkoba Iran saat ini masih menguasai pasar sabu di wilayah Asia. Bagaimana tidak di negara tersebut masih ada ribuan industri sabu yang masih belum bisa terungkap.

Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mere menjelaskan bahwa selama ini pihaknya sering mendapati tertangkapnya para pengedar sabu dari jaringan Iran, Nigeria, Nepal, Pakistan, India, Malaysia, dan China.

Ketatnya pengawasan terhadap precusor atau alat pembuat sabu di Indonesia mengakibatkan sindikat narkoba jenis sabu memilih memproduksi barang haram tersebut di luar negeri kemudian memasukannya ke Indonesia dengan berbagai cara.

"Kelihatannya karena precursornya itu susah atau kontrolnya ketat dan kemungkinan lebih mudah di luar negeri, sehingga banyak di buat di luar negeri," ujar Gories di Hotel Atlet setelah melakukan MoU dengan Divisi Hubungan Internasional Polri, Rabu (26/9/2012).

Menurut Gories, baru-baru ini kebanyakan yang banyak terungkap berasal dari jasingan Iran, maklum saja industri gelap sabu di negara tersebut masih banyak.

"Kemarin jalur yang terbesar adalah banyakan dari sindikat Iran yang bekerja, seperti pada waktu tahun lalu diketahui sesuai pengakuan Abbas Kasirun yang mengelola Asia Tenggara di Bangkok, dikatakan bahwa yang terbesar sampai 1000 lebih industri gelap yang berada di negaranya, yang diekspor ke seluruh dunia," terang Gories.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved