Pesawat Hilang di Kalimantan
Jelang Kecelakaan Pesawat, Kapten Marsal Terlihat Agak Diam
Korban jatuhnya pesawat P-31 Piper Navaje Chieftain yang hancur dan terbakar diduga akibat menabrak bukit di Gunung Mayang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban jatuhnya pesawat P-31 Piper Navaje Chieftain yang hancur dan terbakar diduga akibat menabrak bukit di Gunung Mayang Kabupaten Kutai Timur, Kapten Marsal Basir, menjelang penerbangan terakhirnya disebut-sebut tampak agak diam dari biasanya.
Demikian diungkapkan Prilianti, putri sulung Kapten Marsal saat ditemui Tribunnews.com di rumah duka di Jalan Pengadegan Selatan V nomor 3, Jakarta Selatan, Jumat (31/8/2012).
"Kalo soal firasat sebenarnya kita memang liat papa belakangan agak diam ya," terang Prilianti.
Prilianti saat itu hanya menganggap mungkin ayahnya memang tengah sibuk memikirkan urusan kantor, karena memang sang ayah ia kenal sebagai sosok yang sangat loyal dengan pekerjaan yang tengah ditekuninya.
"Saya pikir dia sedang memikirkan perusahaan intannya, memang pada saat itu dia sedang cuti Lebaran kan," tutur Prilianti.
Menurut Prilianti, gejala diam tersebut ia sadari sejak seminggu sebelum kejadian, ia perhatikan seminggu itu sang ayah agak berbeda dan lebih diam dari biasanya.
"Tapi saya nggak berani tanya, karena saya tahu beban kerja papa kan sudah berat," ujar Prilianti dengan nada pasrah.
Prilianti mengaku tidak tahu apakah ayahnya yang tampak agak diam jelang kecelakaan yang merenggut nyawanya itu merupakan sebuah pertanda atau bukan.
Yang jelas, Prilianti mengatakan keluarga saat ini sudah mengikhlaskan dan merelakan kepergian almarhum, mereka merasa ikhlas dan merasa memang musibah tersebut sudah suratan takdir.
"Kita keluarga yakin ini memang sudah jalannya papa, Subhanallah banyak yang sayang sama papa, karena papa memang orangnya rendah hati, kita merasa papa sangat dicintai orang dan teman-temannya, dari kemarin-kemarin itu tamu nggak berhenti-berhenti (datang beri ucapan belasungkawa)," tandas Prilianti.
Di rumah duka alm Capt Marshal yang terletak di Jalan Pengadegan Selatan V nomor 3, Jakarta Selatan, memang nampak beberapa tamu dan kerabat yang terlihat tengah berkumpul di rumah duka.
Sementara pekarangan rumah dipenuhi berbagai karangan bunga ungkapan belasungkawa dari berbagai pihak, di antaranya Kalamada Pusaka, Yayasan Embun Pagi, FH UKI, Kepala Pusar Survei Geologi Bandung.
Seperti diberitakan, pesawat PA-31 Piper Navajo Chief Tain yang hilang sejak Jumat (24/8/2012) lalu, ditemukan Tim SAR gabungan di Gunung Mayang, Kabupaten Kutai Timur sekitar pukul 17.25 Wita, Senin (27/8/2012).
Pesawat carthered milik PT Intan Angkasa Airservice yang dicarter PT Tambang Damai itu ditumpangi 3 orang surveyor dari PT EGI (Elliot Geophysics International) dan pilot Captain Marshal Bashir.
Ketiga surveyor itu adalah Peter John Elliot (General Manager Elliot Geophysics International) asal Australia, Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International) dan Sus Suyoto (security officer dari Kementerian Pertahanan).