Kasus Simulator SIM
Mako Brimob Dinilai Diskriminatif soal Tahanan Simulator SIM
Bambang Widodo Umar menilai bahwa Rutan Mako Brimob diskriminatif ketika menahan tiga tersangka dugaan kasus korupsi Simulator SIM
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai bahwa Rutan Mako Brimob diskriminatif ketika menahan tiga tersangka dugaan kasus korupsi Simulator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas), yakni Brigjen Pol Didik Purnomo, AKBP Teddy Rusmawan dan Kompol Legimo
"Polisi tidak boleh membeda-bedakan dan mendiskriminasikan tahanan," ujar Bambang saat dihubungi wartawan, Jumat (24/8/2012).
Menurut Bambang yang kini sebagai dosen Kriminologi Universitas Indonesia, seharusnya Mako Brimob tetap menyamakan standar yang telah diatur, bahwa semua tahanan diperlakukan setara.
Adapun informasi yang diberikan oleh seorang komisioner Kompolnas bahwa dalam ruang tahanan ketiga perwira tersebut ada fasilitas seperti sofa, meja tahanan dipenuhi buah-buahan, bahkan ada pendingin ruangan atau AC sehingga ruang tahanan bak kamar pribadi
Dengan adanya informasi tersebut, Bambang mencontohkan pada kasus ketika ditahannya Jenderal bintang tiga Komjen Pol Susno Duadji. saat itu menurut Bambang, Susno tidak mendapatkan fasilitas seperti yang diperoleh para tersangka dugaan kasus korupsi Simulator SIM tersebut.
"Kalau rutan itu berbeda-beda itu tidak tepat. Harus sama standarnya. Mau tahanan pencopet atau kasus korupsi sama saja," kata Bambang.