Aset Teroris Rizki di Medan Senilai Rp 5.9 Miliar Disita
Kedatangan Densus 88 Anti Teror di Medan bukan dalam rangka penangkapan teroris, tetapi untuk melakukan penyitaan aset-aset terduga teroris
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedatangan Densus 88 Anti Teror di Medan bukan dalam rangka penangkapan teroris, tetapi untuk melakukan penyitaan aset-aset terduga teroris Rizki Gunawan yang ditangkap di Jakarta pada 3 Mei 2012 lalu bersama empat kawannya.
Rizki merupakan seorang hacker di dunia maya, dan hasil uang dari membobol situs-situs yang di hack-nya digunakan untuk membiayai tindak terorisme.
"Rizki merupakan pelaku hacking terhadap situs sebuah perusahaan MLM (Multi Level Marketing) dan berhasil meraup keuntungan sejumlah uang, yang digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan aksi terorisme," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/6/2012).
Selain itu, ia pun membelikan hasil kejahatannya untuk membeli sejumlah kekayaan dalam bentuk bangunan, kendaraan, dan alat-alat elektronik di Medan, Sumatera Utara.
"Kemarin Densus 88 melakukan sejumlah penyitaan aset-aset yang bersangkutan. Dari sebagian dana hasil kejahatan hacking, Rizki membeli aset di Medan. Jadi total aset yang dibelanjakan itu ada Rp 5 937 000 000," kata Boy.
Di Medan, Densus 88 Anti Teror menyita, ruko tiga lantai yang terletak di Azam Square, satu unit bangunan rumah tinggal beralamat di Jalan Karya Kasih, satu unit bangunan rumah tinggal di Jalan Ekawarni No 4 Medan, satu ruko di Jalan Jenderal Sudirman, satu mobil Daihatsu, satu mobil Toyota Avanza, satu mobil pickup Mitsubishi, satu unit motor Kawasaki Ninja, dua unit sepeda motor Yamaha Jupiter, satu unit sepeda motor Yamaha Vega, satu unit sepeda motor Honda Supra, dua Unit sepeda motor Honda Vario, kemudian berupa peralatan elektronik lainnya yang estimasinya Rp 36 juta.
"Barang-barang elektronik tersebut dibeli dari Hongkong melalui website. Barang-barang tersebut kini statusnya sudah dalam penyitaan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri," terangnya.
Sebelumnya, polisi menahan lima tersangka teroris terkait bom gereja Solo pada 25 September 2011. Kelimanya ditangkap pada awal Mei 2012 dengan identitas tersangka masing-masing, Rizki Gunawan alias Rizki alias Roni alias Umar alias Udin alias Roni Setiawan, Andre Kurniawan alias Andri alias Alan Hendriansyah alias Hendrik alias Sapto Wardoyo alias Lelot, Dedi Irawan alias Arsitek alias Iwan alias Dedi alias Hendrik Pranata alias Deni, Sidik alias Sidik Wirapranata alias Chandra Setiawan, dan Agus Fitrianto alias Agus alias Saifudian alias Koret alias Feri alias Abu Ahyan.