Kasus Hambalang
Andi Bantah Minta Anas Urus Sertifikat Tanah Hambalang
Menpora Andi Mallarangeng mengatakan tidak pernah meminta bantuan ke rekan separtainya, Anas Urbaningrum, maupun

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menpora Andi Mallarangeng mengatakan tidak pernah meminta bantuan ke rekan separtainya, Anas Urbaningrum, maupun Ignatius Mulyono, untuk mengurus sertifikat tanah proyek pembangunan Pusat Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Andi, sertifikat tersebut telah diurus pejabat Kemenpora sebelum dirinya menjadi Menpora atau sejak 2004 secara sah. Ia mengaku tidak pernah tahu jika ada orang luar Kemenpora terlibat pengurusan sertifikat tersebut.
"Tidak pernah," kata Andi usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi X di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Rabu (6/6/2012) kemarin, rekan separtai Andi yang duduk di Komisi II, Ignatius Mulyono, mengaku keikutsertaan namanya dalam rangkaian kasus Hambalang hanya sebatas diminta tolong oleh Anas selaku ketua fraksi PD saat itu, untuk menanyakan dan mengambil sertifikat tanah proyek Hambalang ke Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Joyo Winoto, pada Desember 2009.
Sebagai bawahan, Ignatius mengaku hanya bisa patuh atas permintaan Anas itu. Ia mengaku itu dilakukan demi loyalitas kepada pimpinan.
Menurut Ignatius, keterlibatannya pun tak lepas karena saat itu dirinya adalah satu-satunya kader PD yang masih bertahan di Komisi II dan mengerti soal pertanahan.
Ignatius mengingatkan, bahwa dirinya diminta tolong oleh Anas mengurus sertifikat tanah Hambalang, karena saat itu Andi Mallarangeng baru sebulan menjadi Menpora. Otomatis, hanya dirinya yang diminta bantuan untuk mengurus sertifikat tersebut.
Andi membantah tudingan Nazaruddin itu. Andi mengaku tidak pernah melakukan komunikasi khusus dengan Joyo Winoto. Ia juga mengaku tak mengenal Mahfud Suroso.
"Kalau saya, biar sistem yang bekerja, DPR, dan semua pejabat kementerian yang berwenang," kata Andi yang juga Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Klik Juga: