Kamis, 2 Oktober 2025

Anas dan Ibas Nyaris Diamuk Massa

Penyerangan Anas dan Ibas Kecil, Munir Saja Dibunuh

Politisi Partai Demokrat (PD), Rachlan Nashidik, meminta media tak membesar-besarkan insiden penyerangan dan pengusiran terhadap rombongan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Penyerangan Anas dan Ibas Kecil, Munir Saja Dibunuh
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Sekretaris Departemen Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Demokrat, Rachlan Nasidik.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD), Rachlan Nashidik, meminta media tak membesar-besarkan insiden penyerangan dan pengusiran terhadap rombongan DPP PD pimpinan Anas Urbaningrum di Bandara Baabullah Ternate, Maluku Utara (Malut), Kamis (24/5/2012).

Bagi Rachlan, apa yang terjadi terhadap Anas dan sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono di Ternate itu adalah hal kecil. Sebab, hal yang lebih buruk, seperti penculikan dan pembunuhan aktivis, terjadi pada era Soeharto. Bahkan, kasus pembunuhan aktivisi HAM, Munir, justru terjadi saat era reformasi tengah berlangsung.

"Jangan membesar-besarkan hal itu. Apa yang dialami Anas dan Ibas dalam peran politik sekarang itu tidak ada apa-apanya dbanding dengan teman-teman waktu 80 dan 90-an di bawah era Orde Baru, ada yang diculik, dibunuh. Di orde baru itu juga terjadi di partai lain.  Di era setelah reformasi sekarang ini, Munir dibunuh. Kenapa Anda mesti kaget," ujar Rachlan di Jakarta, Sabtu (26/5/2012).

Mulanya kehadiran rombongan pengurus pusat PD dipimpin Anas adalah untuk membuka Musyawarah Daerah (Musda) DPD Malut yang mengagendakan pemilihan ketua PD provinsi tersebut.

Pihak PD menyatakan Ketua DPD PD yang juga Gubernur Malut, Thaib Armain, diduga berada di balik penyerangan tersebut. Thaib tidak menginginkan kehadiran rombongan Anas dan menginginkan Musda batal. Dengan begitu, Thaib ingin tetap memimpin DPD PD Malut kendati masa jabatannya berakhir sejak enam bulan lalu. Padahal, DPP sudah tiga kali mengirim surat ke DPD agar dilakukan Musda.

"Politik itu soal maraton, bukan sprint. Hadapi saja, sabar saja soal-soal begituan, soal kecil," kata Rachlan yang merupakan Sekretaris Departemen Politik, Hukum, dan Keamanan DPP PD.

Bagi Rachlan, tak ada yang luar biasa dari kejadian itu. Sebab, gejolak yang sama, bahkan pertentangan, terjadi di partai lain. Karena itu, PD akan menghadapi gejolak di Malut itu sebagai bagian proses politik.

"Persoalan mereka ditentang oleh kekuatan-keuatan internal partai yang ingin mempertahankan status quo. Pada partai lain itu juga terjadi. Enggak usah dibesar-besarkaan yang begituan," tukasnya.

Ayo Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved