Jumat, 3 Oktober 2025

Skandal Nazaruddin

Anas Dampingi Istrinya Beri Keterangan di KPK

Anas Urbaningrum, mendampingi istrinya, Athiyah Laila, menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Anas Dampingi Istrinya Beri Keterangan di KPK
Ferdinand Waskita
Anas Urbaningrum

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mendampingi istrinya, Athiyah Laila, menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (26/4/2012). KPK akan meminta keterangan Athiyah terkait penyelidikan pembangunan pusat pelatihan olahraga Hambalang, Jawa Barat.

Sebelum memasuki gedung KPK, Anas yang mengenakan kemeja biru itu mengatakan kalau ia datang murni untuk mendapingi Athiyah. Kepada para wartawan, Anas kemudian memperkenalkan istrinya.

"Saya kenalkan ya, jadi namanya Athiya Laila, tidak harus ditulis istri Anas, istri Anas. Hari ini dimintai keterangan klarifikasi untuk Hambalang tahun 2010," kata Anas di gedung KPK, Jakarta, Kamis.

Menurut Anas, istrinya dimintai keterangan KPK terkait posisi Athiyah sebagai komisaris PT Dutasari Citralaras, salah satu perusahaan yang disebut menjadi subkontraktor PT Adhi Karya dalam proyek Hambalang senilai Rp1,52 triliun tersebut. Perusahaan itu juga dipimpin Mahfud Suroso, yang kerap disebut orang dekat Anas. Athiyah keluar dari perusahaan tersebut pada 2009.

Hal senada diungkapkan Athiyah. "Permintaan keterangan klarifikasi saja karena undangannya untuk PT Dutasari Citralaras tahun 2008 untuk kasus Hambalang 2010," kata Athiyah.

Ia enggan menjelaskaskan lebih jauh saat ditanya seputar kasus Hambalang. "Nantilah saya ke dalam dulu," ujarnya.

Penyelidikan kasus pembangunan pusat olahraga Hambalang ini berawal dari temuan KPK saat melakukan penggeledahan di kantor Grup Permai (perusahaan Muhammad Nazaruddin), beberapa waktu lalu terkait penyidikan kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games. Nazaruddin menyebut keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang.

Mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin menyebut uang suap dialirkan untuk pemenangan Anas menjadi ketua umum dalam Kongres II Partai Demokrat di Bandung pada Mei 2010. Dalam berita acara pemeriksaan Nazaruddin, Anas disebut sebagai pihak yang mengatur proyek pembangunan Hambalang. Anas berulangkali membantah tudingan itu.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved