Minggu, 5 Oktober 2025

Pengamat: Rapat Kabinet SBY Tak Perlu Mewah

Pengamat Kebijakan Publik Adrinov Chaniago berpendapat rapat kabinet Presiden SBY sebesar Rp 24 miliar untuk tahun 2012 terbilang cukup besar.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Pengamat: Rapat Kabinet SBY Tak Perlu Mewah
presidensby.info/abror

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Andrinof Chaniago berpendapat rapat kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebesar Rp 24 miliar untuk tahun 2012 terbilang cukup besar.

"Saya pikir masih bisa diturunkan anggarannya," kata Adrinof ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (19/4/2012).

Menurut dia penurunan anggaran Presiden seiring dengan keinginan Presiden sendiri agar pemerintah mencanangkan  penghematan Anggaran Negara. "Jadi salah satunya rapat kabinet jangan ada pemborosan. Rapat tak perlu mewah, karena kemewahan bukan tidak pernah cukup, makanya harus dikendalikan. Kalau pejabat menghilangkan kemewahan maka anggaran bisa diminimalisir," kata Adrinof.

Cara untuk menghilangkan kemewahan, lanjut Adrinof sangat sederhana antara lain dengan menyediakan konsumsi sederhana untuk peserta rapat, anggaran untuk fotokopi kertas dikurangi sebab sekarang eranya tanpa kertas.

"Sekarang setiap orang sudah punya perangkat personal seperti laptop, tablet, dan lainnya pengganti kertas," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan  alokasi anggaran untuk sidang kabinet paripurna yang kerap dilangsungkan di kantor Presiden Jakarta menghabiskan sekitar Rp 20 miliar dalam setahun.  Atau dengan kata lain sekali rapat menghabiskan Rp 20 juta.

Sebelumnya LSM Seknas Fitra membeberkan data mengenai anggaran sidang kabinet di tahun 2012 mencapai Rp29,4 miliar. Menurut Djadmiko awalnya anggaran yang dialokasikan untuk sidang kabinet seperti data yang dilansir Fitra.

"Waktu itu, awalnya segitu, anggaran ada di setneg. Setelah kita review tidak segitu. Jadinya Rp 20 milar," kata Djadmiko.

Menurut dia, anggaran sebesar itu digunakan macam-macam terutama untuk anggaran kedeputian persiadangan. "Ada operasional kedeputian, kemudian juga yang kegiatannya kedeputian persidangan, menyaipakn bahan, sampai memantau, kedeputian. Yah satu kali sidang Rp 20 juta kabinet paripurna," ujarnya.

Sidang kabinet paripurna merupakan rapat yang dihadiri lengkap seluruh menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II. Biasanya diadakan sekali dalam seminggu pada hari Selasa atau Kamis. Dalam sidang ini Wakil Presiden Boediono juga hadir. (aco)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved