Sidak Denny Indrayana
Denny Indrayana Lompati Pagar Lapas Pekanbaru
Denny Indrayana kembali menggebrak, Senin (2/4) dini hari. Terbang dengan pesawat carteran dari Jakarta
TRIBUNNEWS.COM,PEKANBARU --Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana kembali menggebrak, Senin (2/4) dini hari. Terbang dengan pesawat carteran dari Jakarta, ia bersama aparat bersenjata dari Badan Narkotika Nasional (BNN) memaksa masuk ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Pekanbaru untuk menangkap tiga narapidana.
Ketiga narapidana berinisial JT, HS, LK diduga terlibat dalam jaringan kejahatan pencucian uang (money laundry) hasil transaksi narkoba. Seorang sipir, berinisial KS, juga ditahan.
Senin pagi, Denny dan rombongan yang terdiri dari 29 orang, termasuk Direktur Penindakan dan Pengejaran Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Benny Mamoto, terbang lagi ke Jakarta dengan membawa tangkapan mereka.
Denny yang ditemui Tribunnews.com di kantornya, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, mengatakan penangkapan itu berdasarkan informasi BNN. "Mereka meminta bantuan ke Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM), ya kami dampingi. Saya turun langsung ke Lapas," ujarnya.
Dia menuturkan, ia bersama Direktur Pengejaran dan Penindakan BNN Brigjen Benny Mamoto tiba di Lapas Pekanbaru pukul 03.19 dan keluar sekitar pukul 06.30. Keempat tersangka dibawa langsung terbang ke Jakarta dengan pesawat carteran dari Bandara Sultan Syarif Kasim.
"Beberapa petugas BNN masuk ke Lapas, melakukan penggerebekan di beberapa blok dalam Lapas tersebut. Tersangka yang ditangkap langsung menjalani tes urine. Begitu juga petugas-petugas Lapas," jelasnya.
Lebih jauh Denny menuturkan bahwa saat terbukti positif menggunakan narkoba, BNN juga menghujani para tersangka dengan beberapa pertanyaan. "Ini kan jaringan, kami masih akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelidiki lebih jauh," ujanya.
Kabarnya di lokasi tersebut petugas BNN juga menemukan beberapa handphone milik beberapa narapidana sebagai salah satu bukti bahwa mereka mendapatkan barang haram tersebut dari luar. "Barang bukti banyak ya, saya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut, silahkan tanya ke penyidik BNN saja," tukas Denny.
Sementara itu pada kesempatan berbeda Humas BNN, Sumirat juga membenarkan penggerebekan ini, namun ia tak menjelaskan lebih detil. "Penyidik masih terus mengembangkan penyelidikan di lapangan sampai saat ini," singkat Sumirat saat dihubungi. Sayangnya ketika ditanya lebih lanjut soal dimana tersangka ditahan saat ini, Sumirat pun enggan menjawab.