Penyergapan Teroris di Bali
Polri Perketat Pengamanan di Bali Pascapenembakan 5 Teroris
Polri mengklaim pascapenangkapan lima terduga teroris di Bali, kondisi di Pulau Dewata tersebut aman.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengklaim pascapenangkapan lima terduga teroris di Bali, kondisi di Pulau Dewata tersebut aman.
Meskipun demikian, polisi tetap memperketat pengamanan di provinsi tersebut menjelang perayaan Nyepi yang jatuh pada Jumat (24/3/2012).
"(Bali) Aman tidak ada apa-apa," ucap Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2012).
Menurut Saud Usman, aparat kepolisian akan memperketat dan meningkatkan pengamanan di pulau Bali, apalagi menjelang Hari Raya Nyepi. "Ini harus ditingkatkatkan, patut diwaspadai," ujarnya.
Adapun langkah pengamanan yang dilakukan polisi adalah dengan meningkatkan patroli di sejumalah tempat vital.
"Penjagaan yang dilakukan seperti pemeriksaan saat masuk ke hotel, bandara diperketat, begitu juga dengan pelabuhan," terangnya.
Sebelumnya Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Boy Rafli Amar menjelaskan ada lima terduga teroris ditembak aparat di Bali. Kelimanya tewas dalam baku tembak bersama tim Densus 88 Antiteror Polri.
Di lokasi penyergapan pertama di Jalan Gunung Sapotan, Denpasar, Bali. Dua orang dilumpuhkan yaitu HN (32) asal Bandung yang merupaka DPO dalam kasus perampokan CIMB Medan. Kemudian AG (30) tinggal di Jimbaran.
Lokasi penyergapan ke dua di jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar, Bali. Masing-masing terduga teroris berinisial UH alias Kapten, DD (27) asal Bandung, dan M als Abu Hanif (30) asal Makassar.
"Pada malam ini sekitar pukul 20.30 WIB telah dilumpuhkan lima pelaku kejahatan yang akan melakukan aksi teror dan perampokan money changer juga toko emas di beberapa tempat di Bali," kata Boy.