Pembatasan BBM Subsidi
Demokrat Ambil Untung dari BLT
Lingkaran Survey Indonesia merilis bahwa program bantuan langsung tunai atau BLT disukai
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survey Indonesia merilis bahwa program bantuan langsung tunai atau BLT disukai masyarakat di tengah rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak.
Berdasar survey pada 5 sampai 8 Maret 2012, diketahui 69,64 persen publik setuju dengan BLT. Sedang yang tidak setuju 28,69 persen, dan sisanya 1,67 persen tak berkomentar.
"Jika program BLT atau sejenisnya dijalankan, 54,36 persen publik menyatakan Demokrat berjasa," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby di Jakarta, Minggu (11/3/2012).
Sementara 25,64 persen saja yang menyatakan partai lain yang berjasa. Sedangkan sisanya 25 persen responden menjawab tidak tahu. BLT dan BBM, kata Adjie, memengaruhi elektoral partai.
Jika kemudian Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Demokrat tetap lempeng mendukung kenaikan BBM, kesukaan masyarakat tidak pudar. Pasalnya hanya 54,27 persen publik yang menyalahkan Demokrat soal kenaikan BBM.
Bandingkan dengan publik yang menyukai BLT yakni 54,36 persen. Sehingga kenaikan BBM selalu satu paket dengan pengucuran BLT. Inilah yang kemudian membuat Demokrat seperti mendapat durian runtuh.