Minggu, 5 Oktober 2025

Sidang Nazaruddin

Andi Sebut Alasan Pembangunan Wisma Altet

Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Andi Mallarangeng mengaku telah mendapat dukungan lebih 50 anggota Komisi X DPR pada

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Andi Sebut  Alasan Pembangunan Wisma Altet
tribunnews.com/dany permana
Menpora Andi Mallarangeng saat bersaksi pada sidang Nazaruddin, terdakwa korupsi Wisma Atlet di pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (22/2/2012)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Andi Mallarangeng mengaku telah mendapat dukungan lebih 50 anggota Komisi X DPR pada pengajuan pembahasan pembangunan wisma atlet, SEA GAMES 2011 di Palembang, Sumatera Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Andi saat ditanya majelis Hakim ketika bersaksi untuk terdakwa dugaan suap wisma atlet, M. Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (22/2/2012).

"Saya tidak mengetahui siapa yang setuju atau tidak, tetapi saat rapat di sana (DPR) semuanya tidak ada yang tidak setuju hingga rapat pembahasan itu diketuk palu," ujarnya.

Lebih lanjut saat dikonfirmasi Majelis mengenai nama Angelina Sondakh dan I Wayan Koster, Andi pun menjawab keduanya ikut menyetujui hal itu dalam rapat pembahasan pembangunan gedung yang di harapkan sebagai penampung para atlet even bergengsi tersebut. "Ya keduanya setuju," ujarnya.

Sementara itu, alasan pengajuan pembangunan itu, imbuhnya, lantaran dinilai sangat diperlukan untuk menunjang saranan bagi atlet pada multi even olah raga itu. Bahkan, dinilainya, itu merupakan suatu langkah yang sangat dilazimkan sebagai tuan rumah.

"Pembangunan itu (wisma atlet) untuk kemudahan pertandingan-pertandingannya. Itu sudah kelaziman. Multi even Internasional harus ada wisma atletnya, agar mereka atlet saling kenal satu sama lainnya," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, terkait dana pembangunan gedung ini terang Andi, dibangun dengan menggunakan APBN Perubahan (APBNP) setelah diusulkan oleh pemerintah daerah (Pemda) sumatera Selatan.

Dengan APBNP, langkah tersebut, sambungnya, diupayakan karena saat itu belum ada anggaran untuk pembangunan wisma atlet di APBN. Oleh karenanya harus mencari jalan keluarnya dengan mengajukan anggaran pembangunan melalui APBNP 2010.

"Harapan saya 2010 sudah ada anggaran itu agar dapat masuk perencanaan pembangunan. Tapi ternyata 2010 belum masuk anggarannya, makanya kami diajukan APBNP 2010. Saat itu sangat urgen sekali," paparnya.

Awalnya, pembangunan wisma atlet SEA GAMES ini, Komite Olimpiade Indonesia, kata Andi, merencanakan akan mengelar di empat daerah sebagai tuan rumahnya. Di antarannya di Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera Selatan.

"Namun ada keberatan dari pihak kontingen. Jadi hanya 2 tempat pelaksanaan SEA GAMES, di Jakarta dan Sumsel," ujarnya.

Kendati demikian, setelah di survei di Sumsel, imbuhnya, penyelenggara menemukan permasalahan baru, yang ternyata jumlah penginapan di Sumsel masih sangat terbatas untuk menampung para atlet negara lain yang hadir. Maka dari itu, Pemda setempat mengajukan usulan pembangunan wisma atlet ini di kompleks olahraga Jakabaring pada sekitar bulan Februari tahun 2010.

"Usulan pertama Rp 416 Miliar. Lalu belakangan ada lagi usulan dari komite yang melaksanakan pembangunan wisma atlet sekitar Rp 322 Miliar. Usulan itu lalu diproses oleh tim verifikasi di kemenpora dengan berkonsultasi dengan pihak terkait," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved