Sidang Nazaruddin
Yulianis: Dede Yusuf Ikut Pertemuan di Rumah Nazar
Wakil Direktur Keuangan PT Permai Grup Yulianis, mengungkapkan Dede Yusuf ikut dalam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Direktur Keuangan PT Permai Grup Yulianis, mengungkapkan Dede Yusuf ikut dalam pertemuan sejumlah pejabat perusahaan itu di kediaman bosnya, Muhammad Nazaruddin, di Jakarta, pada 18 April 2011.
Demikian diungkapkan Yulianis saat menjadi saksi terdakwa Nazaruddin dalam perkara suap proyek Wisma Atlet di Pengadilan Tupikor, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Pengakuan Yulianis ini bermula saat Nazar mencecarnya dengan pertanyaan proses ancaman maupun perintah yang dilakukannya terkait PT Permai Grup, termasuk soal perintah mengamankan barang bukti perusahaan, setelah santer kasus Wisma Atlet.
Menurut Yulianis, perintah "bersih-bersih" barang bukti dari Nazar itu justru disampaikan pada Senin (18/4/2011), atau tiga hari sebelum petugas KPK menggeledah kantor PT Permai Grup di Mampang,pada 21 April 2011.
Yulianis mengaku dipanggil Nazar ke kediamannya pada Senin malam itu. Di situ, Nazar memerintahkan Yulianis menghilangkan jejak operasaional PT Grup Permai.
"Beberapa hari sebelum penggerebekkan, kami (anak buah Nazaruddin di PT Permai Grup) disuruh Pak Nazar untuk membereskan file-file keuangan, adminitrasi, sampai marketing," ujar Yulianis.
Di rumah sang bos, Yulianis mengaku melihat politisi sekaligus mantan aktor yang kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf.
"Saya dipanggil sama Pak Nazar ke rumah Pak Nazar. Di sana ada Bu Berta, Doni Tokan, Marlon, Albert, oh iya ada Pak Nasir juga. Semua kalau mau jujur...itu jam 10 malam. Kebetulan saat itu ada tamu salah satu orang partai. Di situ Bu Bertha bicara dengan orang partai. Di situ saya diperintahkan untuk beres-beres. Waktu Bu Bertha datang bersama Dede Yusuf," beber Yulianis.
Mendengar mantan orang kepercayaan itu "bernyanyi" soal perintah penghilangan barang bukti dan mengungkapkan keberadaan Dede Yusuf di rumahnya itu, Nazar langsung menimpali. "Saudara saksi ke rumah saya naik apa? Karena CCTV di rumah saya bisa tahu itu," timpal Nazar.
"Saya naik dengan (mobil Nissan) X-trial. Dengan Dayat. Dia sopir (saya)," jawab Yulianis.
Karena Nazar terus melontarkan pertanyaan yang meragukan perkataannya, Yulianis langsung menjelaskan suasana rumah Nazaruddin. Padahal, Yulianis sebelum memberikan penjelasan tentang perintah itu sempat mengucapkan sumpah 'Demi Allah'.
"(Saya) duduk di ruang tengah, yang ada TV besar," jelas Yulianis.
Setelah jawaban itu, Nazaruddin menyudahi pertanyaan soal pertemuan dan perintah "beres-beres" barang bukti tersebut. "Ok, saya kembali ke soal kantor Permai Grup," kata Nazar.(*)