Ruang Mewah Banggar
Pembangunan Tak Wajar Akibat Setjen DPR Tertutup
Koalisi Mafia Anggaran menilai pembangunan ruang Banggar yang terlalu besar akibat Setjen DPR yang tidak transparan selama ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Mafia Anggaran menilai pembangunan ruang Banggar yang terlalu besar akibat Setjen DPR yang tidak transparan selama ini. Akibatnya, dalam proses lelang, pemberian prosedur lelang, sampai pemenang proyek sebagian tidak terpublish ke masyarakat.
"Seharusnya disampaikan semuanya, minimal melalui website LPSE DPR RI," papar Anggota Koalisi Anti Mafia Anggaran, Ronald Rifiandri, Minggu (15/1/2012) di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan.
Kata Ronald, Setjen DPR sebenarnya juga telah melakukan tender pekerjaan kontrak service komplek rumah jabatan anggota DPR RI di Kalibata, Jakarta Selatan, senilai Rp 3,6 miliar pada tanggal 5-13 Desember 2011 lalu.
Kemudian, tender mesin foto copy berkecepatan tinggi senilai Rp 5,7 miliar pada Oktober 2011, serta penggantian Cubicle PGDB/PGC DPR senilai Rp 4,3 miliar di bulan Oktober 2011.
Maka, total proses tender yang tidak diketahui prosesnya dari bulan Oktober 2011 hingga sekarang mencapai Rp 50 miliar.
"Ketidaktransparan ini sangat lekat dengan indikasi permainan proyek dan korupsi di Setjen DPR itu sendiri," imbuhnya.