Review 2011
AJI: Kekerasan Terhadap Wartawan Meningkat
AJI meminta masyarakat menghentikan aksi-aksi kekerasan terhadap jurnalis dan pers

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyikapi laporan akhir tahun yang diperoleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Ketua Umum (ketum) AJI, Eko Maryadi, memberikan pernyataan atas kondisi pers di Indoesia tahun 2011.
"Kami akan sampaikan pernyataan atas kondisi pers di Indonesia yang terjadi setahun ini. Pertama, AJI menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ancaman fisik terhadap jurnalis," ujar Eko Maryadi kepada wartawan, dalam jumpa pers yang digelar di kantor AJI, Jalan Kembang Raya, Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (28/12/2011).
Kemudian AJI juga meminta masyarakat menghentikan aksi-aksi kekerasan terhadap jurnalis dan pers, dan meminta ketegasan aparat hukum dalam mengusut kasus-kasus kekerasan tersebut.
Kedua, AJI juga mengajak komunitas internal pers agar terus meningkatkan profesionalisme dan ketaatan terhadap kode etik jurnalistik, agar pers Indonesia semakin berkualitas dan bermanfaat untuk masyarakat.
Ketiga, AJI juga meminta perusahaan media agar bertanggugjawab atas hak-hak dasar jurnalis, aktif memberikan perlindungan profesi dan standar keselamatan kerja.
"Kemudian juga meningkatkan kesejahteraan jurnalis, baik berstatus karyawan tetap, koresponden, kontributor, stringer, fixer, dan freelancer," imbuh Eko.