Sidang Nazaruddin
Angelina Sondakh Kerap Menangis di Makam Suami
Rabu pagi, Angelina Sondakh dengan kerudung menangis berat, seperti terpukul, sesenggukan di atas makam suaminya di TPU Jeruk Purut.

Laporan Wartawan Tribunnnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rabu pagi, seorang perempuan tinggi semampai, berkerudung menangis berat, seperti terpukul, sesenggukan di atas salah satu makam TPU Jeruk Purut. Dialah Angelina Sondakh. Politisi muda Partai Demokrat ini sedang digoyang oleh Muhammad Nazaruddin, bekas koleganya separtai yang kini sebagai terdakwa dugaan suap kasus wisma atlet.
Rabu itu, pukul sepuluh lewat, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Nazaruddin dengan suara keras menuduh bekas teman seperjuangannya di partai terlibat kasus wisma atlet. Angelina, janda mendiang Adjie Massaid, salah satu yang disebut Nazaruddin. Angie telah menerima uang Rp 9 miliar, begitu kata Nazaruddin dalam nota keberatan pribadinya.
Belakangan, nama Angie menggema di publik. Peran mantan Putri Indonesia dalam kasus wisma atlit dimunculkan Nazaruddin. Menjadi buah bibir untuk kasus korupsi, jelas tak mudah dihadapi Angie. Sosoknya kini susah ditemui. Tak juga di DPR, tempat Angie bekerja sebagai wakil rakyat. Rumahnya di Taman Cilandak, tertutup rapat.
"Waktu hari Rabu (7/12/2011), pukul 09.00 WIB Mbak Angie (Angelina) ke sini. Saya kebetulan habis antar anak sekolah. Dia di depan makam sedang menangis tersedu-sedu. Dia datang bersama sopirnya. Kemarin beli melati dua bungkus, sama empat botol air mawar," pedagang bunga di TPU Jeruk Purut Sri Lestari kepada Tribunnews.com, Kamis (8/12/2011).
Sejak kehilangan orang tercintanya, Angie terbilang tak pernah absen pergi ke makam Adjie. Hampir seluruh pedagang bunga sekitar makam akan sependapat Adjie punya kebiasaan dua kali seminggu. Waktunya tak tentu. Seperti Rabu kemarin, Angie memang datang pagi-pagi dan hanya ditemani sopirnya. Yanto, penjual bunga langganan Adjie tak ikut mendampingi.
Sepengetahuan Sri, jika tak ada waktu panjang, Angie memang sekadarnya membeli bunga untuk ditabur di makam suaminya, seperti Rabu pagi itu. Doa yang ia lafalkan pun hanya tiga puluh menit. Lain waktu, Angie tak segan mengambil ziarah malam hari. "Biasanya kalau Mba Angie lagi sibuk paginya," terang perempuan asal Jogjakarta ini.
Lain halnya jika punya waktu banyak, bunga yang dibawa Angie ke makam beragam. Dari pantauan Tribunnews, ada beberap vas bunga terdapat di atas makam Adjie yang ditutupi rumput jepang. Dekat batu nisan, sebuah pot warna tanah berdiri dua tangkai anggrek bulan. Vas lainnya diisi casablanca. Ada juga mawar putih.