Sidang Nazaruddin
Nazaruddin: Saya Ditangkap Agar Tutup Mulut
Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet M Nazaruddin menuding penangkapan dirinya bermotif pembungkaman.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet M Nazaruddin menuding penangkapan dirinya bermotif pembungkaman. Dia sengaja ditangkap agar tutup mulu dan tidak "bernyanyi" soal keterlibatan pihak-pihak dan elit partai Demokrat dalam praktek kotor pembangunan Wisma Atlet.
"Pendapat saya, saya ditangkap agar saya tutup mulut alias bungkam saja dan disidangkannya saya ini hanyalah suatu rekayasa saja agar kasus korupsi yang sebenarnya yang dilakukan petinggi-petinggi yang berkuasa tidak terungkap," katanya saat membacakan eksepsi di pengadilan tipikor, Rabu (7/12/2011).
Ditegaskan Nazar, apa yang disampaikannya selama ini adalah fakta sebenarnya. Termasuk di dalam fakta itu adalah, dia tak pernah dibuatkan BAP tentang perbuatan apa yang telah dilakukannya. "Ini terlihat dari dakwaan alternatif tim JPU merupakan suatu bukti keragu-raguan dan tidak memiliki kemampuan dari tim JPU untuk mengerti dan atau menguasai peristiwa hukum yang sebenarnya," imbuhnya.
Nazar mengaku hanya menjalankan perintah sebagai seorang Bendahara Partai Demokrat. Dan nyatanya, perintah-perintah itu bohong belaka. "Ternyata selama saya di luar negeri, saya direkayasa dan dikorbankan habis-habisan," katanya.
Yang menyedihkan, imbuh Nazar, istrinya, Neneng Sri Wahyuni, yang disebutnya tak tahu apa-apa, juga ditetapkan sebagai tersangka. "Dan saat ini menjadi buronan internasinal dengan tiga anak balita. Benar-benar kejam dan tidak berperikemanusiaan. Saya bersumpah dihadapan publik ini, saya tidak bohong. Siapa yang mengatakan saya bohong adalah orang yang terlibat dalam proyek Wisma Atlet dan Hambalang yang merekayasa kasus saya,"sergahnya.