Pernikahan Ibas dan Aliya
Pernikahan Ibas-Aliya Tak Bisa Dilarang
Pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Rubi Aliya Radjasa, menunjukan bersatunya dua kekuatan politik raksasa.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat parlemen dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang, mengatakan pernikahan putra Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyno atau Ibas dan putri Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Siti Rubi Aliya Radjasa, menunjukan bersatunya dua kekuatan politik raksasa.
Meski begitu, tak seorang bisa melarang pernikahan dua anak manusia tersebut, karena pernikahan adalah hak seseorang. "Yang menikah ini anak seorang Presiden dan juga menteri berpengaruh di kabinet SBY. Dari pernikahan ini, orang membaca sebagai pernikahan politik, bersatunya kekuatan raksasa menjadi kekuatan politik yang besar. Itu tidak ada yang bisa melarang, karena menikah itu hak asasi mereka," ujar Sebastian Salang.
Bagi Sebastian, pernikahan dua kekuatan politik raksasa ini akan menjadi sorotan masyarakat, tidak hanya dilihat dari besarnya dana yang dikeluarkan, tapi juga ada tidaknya fasilitas negara yang digunakan dalam acara pribadi tersebut.
Akad nikah Ibas dan Aliya rencananya akan dilangsungkan di Istana Cipanas pada 24 November dan dilanjutkan resepsi di Jakarta Convention Center (JCC) pada 26 mendatang.
Sebastian belum bisa memastikan apakah pernikahan Ibas dan Aliya akan mempengaruhi kekuatan politik pada Pemilu 2014.
Yang jelas, sebelumnya Koordinator investigasi FITRA, Ucok Sky Khadafi, sempat mengimbau Hatta Radjasa mengundurkan dari posisi menteri untuk menghindari penilaian KKN atas pernikahan anaknya kepada putra Presiden SBY tersebut.